BKSDA Sebut Infeksi Bekas Jeratan Sebabkan Gajah di Aceh Jaya Mati

Hasil pemeriksaan awal kematian gajah diduga akibat infeksi berat.

Suhardiman
Sabtu, 06 Maret 2021 | 18:07 WIB
BKSDA Sebut Infeksi Bekas Jeratan Sebabkan Gajah di Aceh Jaya Mati
Seekor gaja mati ditemukan di Aceh Jaya. [ANTARA]

SuaraRiau.id - BKSDA Aceh menyebut kematian gajah di Aceh Jaya diduga akibat infeksi berat karena terjerat seling di bagian kaki kiri depan.

BKSDA telah melakukan nekropsi bangkai gajah liar sumatera (elephas maximus sumatrensis).

Gajah itu ditemukan mati di Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Jumat (5/3/2021).

Tim medis BKSDA Aceh drh Rosa Wahyuni, Sabtu, mengatakan nekropsi dilakukan guna mengetahui sebab kematian gajah jantan muda itu. Hasil pemeriksaan awal kematian gajah diduga akibat infeksi berat.

Baca Juga:Papua Barat Mulai Gelar Belajar Tatap Muka

"Luka terjeratan seling tersebut telah lama terjerat di kaki satwa mengalami kesakitan yang hebat, sehingga dia tidak bisa bergerak bebas mencari pakan dan minum sehingga mengakibatkan tubuhnya nampak kurus," katanya, dilansir dari Antara, Sabtu (6/3/2021).

Untuk sementara hasil nekropsi, diagnosanya secara makro, gajah nampak sangat kurus, kemudian jaringan di bawah kulit sangat kering dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik selain luka serius di bagian kaki kiri depan.

Luka tersebut memperburuk kondisi imun satwa, sehingga menyebabkan penyebaran bakteri dari infeksi luka yang terjadi itu lebih cepat ke tubuh sehingga mengakibatkan bakterimia yang berujung pada kematian.

"Jadi, kita menduga satwa ini mati karena infeksi berat yang terjadi pada lukanya," kata Rosa.

Tim medis BKSDA Aceh juga membawa sejumlah sampel untuk diperiksa kembali di laboratorium guna mempertegas diagnosa penyebab kematian, berupa organ hati, paru, jantung usus dan limpa.

Baca Juga:Terkuak! Ini Kunci Seluruh DPC Partai Demokrat Jatim Amankan AHY

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini