SuaraRiau.id - Salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182, Putri Wahyuni merupakan warga Jalan Sembilang, Rumbai Pesisir Pekanbaru.
Seperti yang diketahui, Sriwijaya Air hilang kontak dan diduga jatuh perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Sabtu (9/1/2021).
Pantauan Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, rumah keluarga besar Putri Wahyuni terlihat ramai menunggu kabar kelanjutan berita pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.
Putri terbang ke Pontianak bersama suami tercinta, Ihsan Adhlan Hakim, warga Pontianak, Kalimantan Barat untuk melangsungkan prosesi ngunduh mantu pekan depan.
"Hari ini mereka pulang ke Pontianak rencananya mau mengadakan ngunduh mantu minggu depan," kata Awin, saudara Ihsan.
Putri dan Ihsan belum genap setahun menikah. Keduanya menikah di Pekanbaru yang berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka, 7 Maret 2020 silam.
Sebelum terbang, Putri sempat mengunggah vidio pendek bersama suami di insta story “udah tinggal jalan, malah delay” tulis Putri.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui sempat menunda sementara waktu penerbangannya, dari yang semula pukul 13.25 WIB menjadi pukul 13.56 WIB, atau terlambat 30 menit.
Alumni Unilak
Warga Rumbai, Pekanbaru, Putri Wahyuni Effendi, penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182-CLC merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak).
Rektor Unilak, Dr Junaidi mengatakan, segenap civitas akademika turur berduka cita Putri Wahyuni Effendi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"Atas nama Unilak, kami turut berduka cita atas adanya alumni unilak yang menjadi korban pesawat Sriwijaya. Kita mendoakan agar korban diberikan tempat yang terbaik oleh Allah SWT," kata Rektor Unilak, Junaidi, Minggu (10/1/2021).
Ia menjelaskan, Putri merupakan alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi Unilak. Warga Jalan Sembilang Gang Pinang, Rumbai tersebut diwisuda tahun 2018 silam.
"Korban merupakan alumni terbaik Unilak. Ia cerdas dan santun," jelas Junaidi.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas (take off) dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas Pulau Lancang Kepulauan Seribu.