Pemangkasan Libur Panjang Akhir Tahun, Apa Kabar Kebangkitan Pariwisata?

Wacana pemulihan ekonomi melalui industri pariwisata terancam terhambat karena pemangkasan libur akhir tahun.

M. Reza Sulaiman
Rabu, 02 Desember 2020 | 19:41 WIB
Pemangkasan Libur Panjang Akhir Tahun, Apa Kabar Kebangkitan Pariwisata?
Wisatawan bermain di kawasan wisata Pantai Santolo, Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/9/2020). [ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah]

SuaraRiau.id - Wacana pemulihan ekonomi melalui industri pariwisata terancam terhambat karena pemangkasan libur akhir tahun.

Keputusan pemotongan libur akhir menjadi 9 hari dari sebelumnya 11 hari memberi pukulan pada industri pariwisata, mulai dari hotel, transportasi hingga rumah makan, yang sebelumnya sempat berharap bisa mendulang pendapatan dari libur panjang akhir tahun.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama sebelumnya mengatakan bahwa kalangan industri pariwisata sangat berharap libur panjang akhir tahun ini bisa memulihkan kerugian mereka akibat pandemi Covid-19.

Mereka bahkan meminta langsung pada dirinya dan Menteri Muhadjir untuk mempertimbangkan kembali rencana memangkas jumlah cuti bersama di akhir tahun.

Baca Juga:Antisipasi Libur Akhir Tahun, Dispar Bantul Minta Wisatawan Taat Prokes

Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman Chusmeru mengatakan pengurangan libur ini akan membawa dampak buruk pada industri pariwisata tanah air.

Namun di sisi lain kata dia, pemerintah juga tidak ingin penyebaran Covid-19 semakin tidak terkendali.

"Langkah bijak agar perekonomian tetap bisa berjalan sebenarnya adalah mengurangi libur dua hari saja, yaitu 28 dan 29 Desember. Dengan demikian, masyarakat masih bisa menikmati libur panjang dari tanggal 30 Desember sampai 3 Januari," ujar dia.

Pandemi ini, menurut Chusmeru bukan hanya membuat masyarakat tidak bisa melakukan perjalanan wisata, tetapi juga membuat sektor usaha pariwisata mengalami kondisi paling menyedihkan sepanjang sejarah industri ini di Indonesia.

"Dampaknya lebih parah dari tragedi Bom Bali 2002. Saat itu begitu pelaku tertangkap dan dihukum, sektor pariwisata kembali pulih dengan cepat,” ujar dia.

Baca Juga:Industri Sawit Dinilai sebagai Penyelamat Ekonomi Akibat Pandemi

"Namun pandemi Covid-19 yang telah menelan korban jutaan orang di seluruh dunia dan sulit diprediksi kapan akan berakhir.”

Laporan World Tourism Forum Institute mengatakan pariwisata global merugi sekitar USD3 triliun gara-gara pandemi Covid-19.

Kerugian ini diperkirakan akan turun USD1 triliun dengan distribusi vaksin dan aturan wisata baru.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia hingga Oktober 2020 hanya mencapai 3,72 juta kunjungan.

Jumlah itu turun 72,3 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2019 berjumlah 13,4 juta.

Pemerintah Potong Libur Akhir Tahun untuk Kendalkan Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini