Lantas, berpindah ke bubu-bubu lainnya, pria tegap bertopi ini mesti menghidupkan mesin pompong tadi. Sebab, jarak tempuh di danau alami seluas puluhan ribu hektare tak akan sanggup ditempuh hanya dengan dikayuh.
Mesin berkekuatan 15 PK pun dihidupkan, di bawah terik matahari, ia masih semangat untuk terus mengais rejeki.
Di sisinya, setia menemani seekor burung bangau putih yang dinamainya Siti. Dari postur unggas ini, diperkirakan berusia tidak lebih tiga tahun. Siti lah yang menemani aktivitas Muis dan para nelayan setiap kali memanen bubu dan memancing ikan di danau Zamrud.
Sebagai imbalan, Siti selalu dijatah ikan segar sebagai santapan. Harmonisasi alam tersebut sangat kental dirasakan para nelayan.
"Namanya Siti, bangau ini jinak dan rutin menemani kami nangkap ikan," tutur Muis.
Dalam mencari nafkah di alam raya, Muis tak seorang diri. Ada beberapa nelayan lain yang senasib sepenanggungan. Mereka masih mengandalkan cara-cara tradisional dalam mengais rejeki, misal, menggunakan bubu, jaring hingga pancing.
Teknik ilegal dalam mencari ikan menjadi suatu yang tabu bagi mereka, lantaran hal itu dapat merusak alam dan konservasi yang terkandung di dalamnya.
"Nelayan sini gak pernah pakai setrum ataupun cara-cara ilegal, jika ada yang begitu kami yang duluan menangkapnya," kata dia.
Warga Sungai Apit, Siak tersebut saban hari bermukim di alam raya. Dia tidak setiap hari pulang ke rumah, lantaran jarak tempuh dari danau ke tempat tinggalnya lumayan jauh, apalagi akses utamanya hanya mengandalkan perahu.
Sekali mendayung nasib, paling cepat pulang ke rumah sebulan sekali. Di kawasan Taman Nasional Zamrud itu, Muis dan rekan-rekannya mendirikan rumah papan sebagai tempat tinggal sementara. Gubuk "derita" di tepian danau zamrud itulah tempat mereka makan, tidur dan berlindung dari ancaman binatang buas.
Berita Terkait
-
Laut Indonesia di Ujung Tanduk, KKP Gandeng Kekuatan Besar untuk Konservasi
-
Hanyut di Perairan Kepulauan Seribu, Tiga Nelayan Berhasil Diselamatkan Perwira Pertamina
-
Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku Tangkapan Nelayan Binaan Aruna ke Uni Emirat Arab
-
Rumah Nelayan Nyaris Roboh di Teluknaga Dapat Renovasi Gratis, Kini Layak Huni
-
Sejarah Cincin Nelayan Paus Fransiskus, Ini Alasan Harus Dihancurkan Setelah Wafat
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Jakmania Gerah Persija Dipimpin Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas, Pelatih: Nggak Tahu
- 1 Detik Gabung Bhayangkara FC Shayne Pattynama Cetak Rekor Jadi Pemain Termahal?
- Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
- Gantengnya Motor Petualang Yamaha TW200: Mesin Sekelas Tiger, Harga Premium Setara XMAX
Pilihan
-
PSS Sleman dalam Bahaya, Bintang Persija Tegaskan Ingin Lanjutkan Kemenangan
-
Siapa Raja Gol dan Assist BRI Liga 1? Egy Maulana Vikri Dikepung 4 Asing
-
Ogah Bernasib Seperti Yuran, Bojan Hodak Pilih Bungkam Soal Sanksi Ciro Alves
-
Temui Kasmudjo, Jokowi Tawarkan Bantuan Hukum Soal Dugaan Ijazah Palsu
-
Meski Anjlok, Penjualan Mobil Listrik Masih Unggul dari Mobil Hybrid di April 2025
Terkini
-
Ekonomi Global Bergejolak, BRI Tetap Kedepankan Prinsip Pertumbuhan Selektif Bagi UMKM
-
11 Tahanan Kabur dari Polres Kampar Kebanyakan Tersangka Narkoba
-
Belasan Tahanan Kabur dari Polres Kampar Diburu Polisi
-
Cek 2 Link DANA Kaget, Kesempatanmu Dapat Cuan Rp200 Ribu
-
Bawaslu Rohil dan Kuansing Disidang Kode Etik, Dugaan Tak Netral hingga Politik Uang