Sebab, kawasan TN Zamrud tersebut baru diresmikan pada 2016, sebelumnya statusnya adalah suaka margasatwa. Maka demikian, segala aspek masih memerlukan dukungan.
Kepala Bidang Wilayah 2 BBKSDA Riau, Hartono mengatakan, bahwa saat ini pihaknya juga masih kekurangan SDM dalam mengawasi dan memelihara.
"Luasnya 31 ribuan hektar, dalam pengelolaan masih bawah kendali BBKSDA, walaupun sifatnya taman nasional, tapi belum seperti Taman Nasional Teso Nilo. Mohon doa restu semoga TN Zamrud segera ada kelembagaan, agar pengelolaan juga maksimal," kata Hartono.
Ia menyebut, kawasan konservasi ini memiliki 7 orang petugas yang melakukan pengawasan, mereka juga turut mengawasi wilayah Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil. Sehingga, secara SDM, tentu hal ini masih minim.
Sehingga Hartono bersama para pimpinan lain sepakat menerapkan pola kolaboratif.
"Konservasi itu tak mungkin sendiri, perlu ada campur tangan dan bantuan pihak lain. Sejauh ini, Pemkab Siak luar biasa dalam berkolaborasi," ujarnya.
Menurut Hartono, potensi wisata yang ada di TN Zamrud belum tereksplor secara keseluruhan. Sarana dan prasarana masih perlu dukungan.
Kekinian, penjaga rimba raya ini juga melakukan kerjasama dengan BOB Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu untuk bersikukuh melestarikan alam dan menggali potensi.
Selain itu, terhadap masyarakat nelayan, Balai Besar KSDA juga menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
"Kami sifatnya kolaboratif, dalam satu dua tahun ini sudah memberikan bantuan kelompok tani nelayan TN Zamrud. Kita berikan sarana transportasi bagi nelayan, harapannya dengan kemitraan itu, nelayan kawasan itu di danau besar dan danau bawah TN Zamrud bisa beraktivitas dan membantu dalam pengelolaan kawasan ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Laut Indonesia di Ujung Tanduk, KKP Gandeng Kekuatan Besar untuk Konservasi
-
Hanyut di Perairan Kepulauan Seribu, Tiga Nelayan Berhasil Diselamatkan Perwira Pertamina
-
Mendag Lepas Ekspor Tuna Beku Tangkapan Nelayan Binaan Aruna ke Uni Emirat Arab
-
Rumah Nelayan Nyaris Roboh di Teluknaga Dapat Renovasi Gratis, Kini Layak Huni
-
Sejarah Cincin Nelayan Paus Fransiskus, Ini Alasan Harus Dihancurkan Setelah Wafat
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Jakmania Gerah Persija Dipimpin Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas, Pelatih: Nggak Tahu
- 1 Detik Gabung Bhayangkara FC Shayne Pattynama Cetak Rekor Jadi Pemain Termahal?
- Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
- Gantengnya Motor Petualang Yamaha TW200: Mesin Sekelas Tiger, Harga Premium Setara XMAX
Pilihan
-
IHSG Akhirnya Kembali Tembus Level 7.000 di Perdagangan Kamis Pagi
-
4 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa: Cocok buat Gaming, Siap Multitasking
-
BKPM Siapkan Jurus Jitu Redam Premanisme Proyek Agar Investor Aman, Lokal Kebagian
-
PSS Sleman dalam Bahaya, Bintang Persija Tegaskan Ingin Lanjutkan Kemenangan
-
Siapa Raja Gol dan Assist BRI Liga 1? Egy Maulana Vikri Dikepung 4 Asing
Terkini
-
Kejutan 3 Link DANA Kaget, Buruan Buka Amplop Bernilai Ratusan Ribu
-
Ekonomi Global Bergejolak, BRI Tetap Kedepankan Prinsip Pertumbuhan Selektif Bagi UMKM
-
11 Tahanan Kabur dari Polres Kampar Kebanyakan Tersangka Narkoba
-
Belasan Tahanan Kabur dari Polres Kampar Diburu Polisi
-
Cek 2 Link DANA Kaget, Kesempatanmu Dapat Cuan Rp200 Ribu