Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 24 Februari 2021 | 14:56 WIB
Dua hektare lahan gambut di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak terbakar. Lokasi kebakaran lahan dan hutan tersebut berada di sekitar kebun sawit. [Manggala Agni/Istimewa]

"Hingga saat ini perkiraan kita sekitar 16 hektare yang terbakar, alat berat juga sudah diturunkan untuk membuat sekat dan embung agar api tidak meluas lagi," kata Ihsan Abdillah, Rabu (24/2/2021).

Di lokasi kata Ihsan, seluruh stake holder terus berjibaku memadamkan api. Namun kondisi tanah gambut dan panas terik membuat tim sedikit kewalahan.

"Lahannya gambut sehingga api sangat mudah menjalar ke dalam tanah, ditambah semak belukar yang memudahkan api menjilati sekelilingnya," kata Ihsan.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan Siaga Karhutla mulai 15 Februari hingga 31 Oktober 2021. Langkah ini diambil di tengah makin banyaknya titik panas yang terjadi di Bumi Lancang Kuning tersebut.

"Pada Tahun 2020 kita berhasil menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan menurun sampai 83,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di awal tahun 2021 ini sudah muncul beberapa titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau," jelasnya.

Karhutla Riau pun menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam arahan Jokowi tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021, Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Efendi langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti persoalan karhutla di lapangan.

Kapolda menjelaskan beberapa poin arahan Presiden yang harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau khususnya, perlu pemahaman dan kepedulian semua pihak.

“Bapak Presiden telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada kita semua untuk kita harus memprioritaskan upaya pencegahan dan tidak terlambat dalam menangani titik api, itu penekanan pertama arahan Presiden," kata Irjen Agung, dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).

Kontributor : Alfat Handri

Load More