Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 23 Februari 2021 | 11:24 WIB
Petugas melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Kabut yang menyelimuti Kabupaten Siak dua hari terakhir bisa dipastikan itu merupakan kabut asap. Demikian dikatakan Plt Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Setya Hendro Wardhana.

Disebutkannya, kabut asap itu datang dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit.

"Iya itu kabut asap bukan embun pagi, dugaan sementara akibat kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Sungai Apit," kata Setya saat dihubungi SuaraRiau.id melalui sambungan seluler, Selasa (23/2/2021).

Dijelaskannya, memang sejak hari Minggu (21/2/2021) tim pemadaman karhutla Siak masih berjibaku memadamkan api di Kecamatan Sungai Apit.

"Kebakaran itu sejak Minggu, kemungkinan asap dari sana itu, dan saya pun dapat laporan dari anggota saya seperti itu," kata Hendro.

Disinggung soal Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ada di Siak, Hendro mengaku bahwa alat tersebut semuanya tidak berfungsi alias rusak.

"Alat itu milik Provinsi Riau dan sudah tidak berfungsi, informasinya tahun ini mau diperbaiki tapi gak tau kapannya," kata Dia.

Dijelaskan Hendro, padahal alat itu sangat penting berada di sebuah wilayah untuk mengukur bagaimana kondisi udara di wilayah tersebut.

"Di Siak ada dua, satu di Kecamatan Tualang, satu di Kecamatan Siak, dan keduanya sudah tidak berfungsi. Padahal alat itu sangat penting," ungkap Hendro.

Diberitakan sebelumnya, kabut tipis mulai selimuti Kabupaten Siak. Namun belum dapat dipastikan kabut itu merupakan kabut asap atau embun pagi.

Dari pantauan SuaraRiau.id beberapa titik yang terlihat jelas kabut tersebut seperti di Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL).

Asisten I Pemkab Siak, Leonardus Budiyuwono mengatakan belum dapat berkomentar lebih jauh terkait hal itu. Selain saat ini Ia berada diluar kota, Budi juga menyebut bahwa dari kemarin Kabupaten Siak tidak ada titik panas.

“Kami fokus terhadap pencegahan karhutla, sehingga situasi benar-benar aman dan kondusif. Mengingat kami sudah menetapkan Siak siaga darurat bencana karhutla,” kata Budhi.

Menurut Budhi, semua pihak memang fokus dalam hal penanganan karhutla, Sebab karhutla merupakan masalah bersama, sehingga harus dicegah dan ditangani secara bersama-sama.

"Satgas Karhutla siaga penuh dalam penanganan karhutla di Kabupaten Siak. Siaga kapan saja dan siap terjun saat diperlukan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Siak Syafrizal menjelaskan pihaknya sedang melakukan pemadaman titik api di wilayah Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, tidak jauh dari lahan konsesi perusahaan.

“Pagi tadi perusahaan itu melakukan waterbombing di wilayah yang terbakar,” jelas Syafrizal.

Waterboombing dilakukan sekaligus membantu Satgas Karhutla terdiri dari BPBD Siak, Manggala Agni Daops Siak, kepolisian dari Polres dan Polsek, Masyarakat Peduli Api, Satpol PP dan warga berjibaku memadamkan kebakaran lahan.

“Alat berat juga sudah diturunkan untuk melokalisir, agar api tidak meluas,” ungkap Syafrizal.

Disingung apakah pagi tadi asap atau embun yang menyelimuti Kota Siak. Syafrizal mengatakan bukan wewenangnya untuk menjawab.

Kontributor : Alfat Handri

Load More