"Kami berharap PT ASDP Indonesia Ferry dapat bersama-sama mencari solusi untuk menghadirkan layanan angkutan laut yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat," harap Herman.
Desak PLN perbaiki listrik di pelosok
Bupati Herman juga mendesak pelayanan listrik, khususnya pelosok-pelosok Indragiri Hilir. Dia meminta manajemen PT PLN (Persero) Pusat untuk mewujudkan pelayanan kelistrikan yang merata.
Menurut Herman, kondisi listrik di pelosok Inhil masih belum menyentuh kata layak. Kondisi jaringan listrik di sejumlah desa juga masih jauh dari standar teknis PLN.
Baca Juga:Liong Tjai Diburu Polda Riau Terkait Kasus Korupsi di Indragiri Hilir
Ia mengungkapkan, masyarakat di Inhil masih banyak menggunakan tiang listrik dari bambu dan nibung, dengan jarak sambungan yang terlalu jauh dan tanpa dilengkapi gardu trafo.
"Standar PLN itu kan 2,5 kilometer harus sudah ada trafo, tapi di lapangan kita masih menemukan jaringan yang terlalu panjang tanpa trafo. Akibatnya, tegangan listrik sering naik turun, dan lampu di rumah warga hidup sebentar, mati sebentar," kata Herman dalam audiensi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia juga menyoroti keterbatasan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di sejumlah daerah, khususnya kawasan industri dan perkebunan seperti Pulau Burung.
Herman berharap PLN dapat memastikan PLTD beroperasi minimal 12 jam per hari agar roda ekonomi masyarakat dapat berjalan lebih baik.
"Masyarakat bertanya-tanya, tiang listrik sudah dipasang, kabel juga sudah ada, tapi kenapa aliran listrik belum nyala, Ini jadi keresahan yang terus kami dengar," tambahnya.
Baca Juga:Peras Kepala Sekolah, Dua Orang Ngaku Wartawan di Indragiri Hilir Dibekuk
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Herman turut meminta kejelasan mengenai Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 6 persen yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Ia mengeluhkan sistem pemutusan listrik otomatis yang diterapkan jika terjadi keterlambatan pembayaran, meskipun hanya satu hari.