"Koperasi modern semakin berperan penting dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia, sekaligus menguatkan industri menengah nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Menkop Budi merujuk langkah koperasi mampu mengolah bahan mentah menjadi produk berkualitas tinggi, sehingga meningkatkan nilai tambah.
"Dengan adanya pabrik yang dikelola oleh koperasi, maka petani mendapat nilai tambah dari kebun sawitnya. Bukan hanya dijual tandan buah segar (TBS), tetapi bisa diolah," ujar Budi Arie.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa menyampaikan juga mengenai proyek yang dapat didanai oleh Uni Eropa untuk komoditas berkelanjutan, antara lain kayu (timber), minyak sawit (palm oil), karet (rubber), cokelat dan kopi. (Antara)
Baca Juga:Harga Sawit Riau Meroket Jelang Lebaran, Ini Daftar Lengkapnya