Tugu Zapin di Pekanbaru Segera Diperbaiki usai Bagian Patungnya Dipreteli

Pj Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran.

Eko Faizin
Kamis, 07 Maret 2024 | 07:30 WIB
Tugu Zapin di Pekanbaru Segera Diperbaiki usai Bagian Patungnya Dipreteli
Tembaga Tugu Zapin Pekanbaru dicuri. [Dok Mediacenter Riau]

SuaraRiau.id - Kondisi Tugu Zapin Pekanbaru memprihatinkan lantaran beberapa bagian tembaganya dicuri orang tak bertanggung jawab. Aksi pencurian tersebut terjadi beberapa kali.

Pj Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk memperbaiki bangunan ikonik Bumi Lancang Kuning yang terletak di Jalan Sudirman-Jalan Gajah Mada tersebut.

"Saya pun melihat kemarin ada beberapa bidang yang sudah di potong-potong saya dapat laporan dari Dinas PUPR, Dan kami minta kepada PUPR untuk segera berkoordinasi denagn pekerja untuk memperbaiki kembali," jelasnya, Rabu (6/3/2024).

SF Hariyanto menegaskan bahwa tugu yang dibangun saat dirinya menjabat Kepala Dinas PUPR itu kondisinya telah rusak dan kurang layak dipandang.

Dia menyampaikan, pelaku pencurian dan perusakan Tugu Zapin sudah diamankan pihak kepolisian dan mengembalikan bahan tugu yang dipotong-potong.

"Ini sudah dilaporkan ke Polresta (Pekanbaru), sudah ditangkap pelakunya, barang-barangnya sudah diambil," kata SF Hariyanto. 

Diketahui, Tugu Zapin dibangun pada masa Gubernur Riau Rusli Zainal, dan diresmikan pada tahun 2011. Bangunan ini disebut juga sebagai Tugu Titik Nol Kota Pekanbaru.

Tugu yang sempat mengundang kontroversi ini dibangun menggunakan APBD Riau 2011 dengan pagu anggaran sebesar Rp4 miliar yang dibangun oleh PT Citra Mutiara Bumi Riau.

Patung Tugu Zapin dibuat oleh seniman patung legendaris Indonesia asal Pulau Dewata yakni, I Nyoman Nuarta yang merupakan pematung Indonesia dari Bali.

Beberapa mahakarya I Nyoman Nuarta yang terkenal seperti Patung Fatmawati Soekarno, Patung Garuda Wisnu Kencana di Badung Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak