Kasus Polisi Riau Meninggal Overdosis: Keluarga Ungkap Kejanggalan, Penjual Ekstasi Dibekuk

Rupanya, Briptu JD memakai ekstasi bersama dua seniornya, Briptu SA dan Aipda NP.

Eko Faizin
Kamis, 08 Februari 2024 | 13:12 WIB
Kasus Polisi Riau Meninggal Overdosis: Keluarga Ungkap Kejanggalan, Penjual Ekstasi Dibekuk
Ilustrasi garis polisi. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Kematian anggota Polres Rokan Hilir berinisial Briptu JD yang disebut akibat overdosis obat terlarang di tempat hiburan malam masih menyimpan misteri.

Ibu Briptu JD, Watini merasa tak percaya jika anaknya tewas karena overdosis. Pasalnya, keluarga menemukan banyak kejanggalan saat memandikan jasad korban.

"Saya ikhlas dengan kepergian anak saya, tapi saya tidak ikhlas dengan caran seperti ini. Banyak yang janggal pada kematian anak saya," katanya dikutip dari Antara, Selasa (6/2/2024).

Menurut Watini, pada tubuh Briptu JD ditemukan banyak luka bekas sayatan benda tajam, memar bagian leher serta luka di kaki anaknya. Di sekitar tulang kering korban juga ditemukan luka, padahal tak ditemukan noda darah di celana korban.

Kuasa hukum keluarga Watini, Ramses Situmorang mengaku sudah membuat laporan resmi ke Polda Riau terkait perkara ini.

Polda benarkan overdosis
Kabid Propam Polda Riau Kombes Edwin Louis Sengka membenarkan Briptu JD tewas akibat overdosis.

Korban meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Athaya Medika dibawa dua seniornya, Briptu SA dan Aipda NP. 

"Benar, ini setelah kita lakukan autopsi di RS Bhayangkara Polda Riau," sebut Edwin.

Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Riau memastikan kematian korban diakibatkan intoksikasi zat Methamphetamine yang dikonsumsi kurang dari 72 jam sebelum pemeriksaan.

Terkait luka yang ditemukan pada tubuh korban, Edwin menyampaikan jika luka tersebut tak signifikan hingga menyebabkan kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini