SuaraRiau.id - Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) menyisakan duka mendalam bagi para pendakinya. Ada 24 orang pendaki meninggal dunia akibat erupsi tersebut.
Pasca itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) menutup aktivitas pendakian empat gunung yang berada di bawah pengelolaan pihaknya.
"Kami sampaikan BKSD Sumbar resmi menutup aktivitas gunung yang berada di bawah naungan pengelolaan BKSDA yakni Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek dan Gunung Sago," kata Plh BKSDA Sumbar Dian Indriati dikutip dari Antara, Rabu (20/12/2023).
Dia menyampaikan jika penutupan empat gunung tersebut dari aktivitas pendakian untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Marapi yang terjadi sejak Minggu (3/12/2023), termasuk mencegah adanya pendaki yang naik sebelum dan sesudah pergantian tahun.
Terkait lama penutupan keempat gunung tersebut, BKSDA menyatakan belum dapat memastikan. Sebab, instansi itu harus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai institusi yang berwenang mendeteksi aktivitas gunung.
"Tidak hanya itu, mengenai kualitas udara dan cuaca BKSDA juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika," sebut Dian.
Pada kesempatan itu, BKSDA menegaskan apabila masih ada pendaki yang nekat mendaki empat gunung tersebut, maka secara kelembagaan BKSDA setempat tidak bertanggung jawab terhadap aspek keselamatan atau hal-hal buruk yang menimpa.
Mengingat keterbatasan jumlah sumber daya manusia atau personel BKSDA Sumbar, Dian berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, aparat keamanan, wali nagari (kepala desa) dan masyarakat di sekitar empat gunung itu untuk mengawasi adanya aktivitas pendakian.
Tambahan informasi, pascaerupsi Gunung Marapi tercatat 24 orang pendaki meninggal dunia dari 75 pendaki yang tercatat berdasarkan data sistem booking online BKSDA setempat. (Antara)