SuaraRiau.id - Petang itu, tawa Syamsuar begitu lepas sambil memeluk cucunya. Sementara sang istri, Misnarni Syamsuar berada di sampingnya.
Misnarni baru saja membawa panganan ringan yang dibuat dengan tangannya sendiri, makanan kesukaan suaminya.
Kesibukan Syamsuar melayani masyarakat tak kenal libur, pagi, siang, sore, bahkan sampai tengah malam tetap dilakukan, karena itu menjadi konsekuensi sebagai kepala daerah.
Padatnya jadwal, dari Senin sampai Senin lagi membuat Syamsuar tak sempat mengikuti tumbuh kembang cucu-cucu kesayangan.
Kini, sebagian hari-hari mantan Gubernur Riau ini lebih banyak dihabiskan bersama keluarga dan cucunya, sebagian lainnya waktunya dihabiskan bersama teman, kerabat, orang orang yang selama ini mencintainya.
Syamsuar resmi menjadi warga biasa sejak memutuskan mundur dari jabatannya awal November lalu. Dia pun mengaku tak canggung menjadi warga biasa lantaran selama menjadi kepala daerah, dia juga terbiasa dekat dengan masyarakat.
“Saya lebih banyak waktu bersama keluarga dan cucu-cucu kesayangan,” ucap Syamsuar kepada Suara.com belum lama ini.
Sebagai bentuk perhatiannya kepada masyarakat, Syamsuar juga masih melayani keluhan warga meski tak lagi pengambil kebijakan, memberikan edukasi dan solusi.
“Posisi saya saat ini, bagi masyarakat tidak ada bedanya, mereka tetap ingin selalu bersama dan mendengarkan wejangan dari saya atas setiap persoalan yang mereka hadapi, baik yang pelik maupun sangat sederhana dan tak jarang membuat tersenyum. Hal itu tentu membuat saya serasa masih selalu muda,” ucapnya.
Bukan hanya itu, eks Bupati Siak dua periode itu juga menyampaikan, selain menghabiskan waktu bersama cucu dan keluarga, tak jarang ia bersama istri membereskan rumah.