Bripka BA dan Istrinya Jaksa SH Resmi Ditetapkan Tersangka Korupsi Kasus Narkoba

Pasutri tersebut dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan.

Eko Faizin
Selasa, 21 November 2023 | 11:45 WIB
Bripka BA dan Istrinya Jaksa SH Resmi Ditetapkan Tersangka Korupsi Kasus Narkoba
Oknum anggota Polres Bengkalis Bripka BA dan istrinya Jaksa SH akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada Senin (20/11/2023). [Dok Kejati Riau]

SuaraRiau.id - Oknum anggota Polres Bengkalis Bripka BA dan istrinya Jaksa SH akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada Senin (20/11/2023).

Kejati Riau menetapkan pasangan suami istri (pasutri) tersebut setelah melakukan gelar perkara yang dilakukan tim penyidik.

Bripka BA dan Jaksa SH diduga menyalahgunakan jabatan atau menerima hadiah atau sesuatu janji oleh penyelenggara negara atau pegawai negeri terkait penanganan perkara tindak pidana narkotika atas nama terdakwa Fauzan Afriansyah alias Vincent alias Dodo alias Doni.

Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Bambang Heripurwanto menyatakan jika penetapan tersangka itu setelah keduanya diperiksa dan terpenuhinya dua alat bukti yang cukup berdasarkan Pasal 184 ayat (1) KUHAP.

Sebelum dilakukan penahanan, keduanya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat. Pasutri tersebut dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan.

Tersangka BA ditahan di Rutan Mapolda Riau sementara istrinya Jaksa SH menjalani penahanan rumah di Jalan Tanjungraya, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru.

"Pertimbangan tim penyidik melakukan penahanan rumah terhadap tersangka SH, yaitu adanya permohonan dari keluarga, ada jaminan dari pihak keluarga, tersangka kooperatif, tersangka dalam keadaan hamil dan tersangka mempunyai anak berumur 4 tahun," ujar Bambang dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (20/11/2023).

Kronologi kasus
Penanganan perkara ini bermula saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) menerima pelimpahan penanganan kasus narkoba dengan terdakwa Fauzan Afriansyah dari penyidik Mabes Polri.

Tahap II dilakukan pada 17 Januari 2023, di mana salah satu JPU adalah SH.

Rentang waktu Januari sampai awal Maret 2023, keluarga terdakwa Fauzan yaitu Riko, dan Eva (istri terdakwa Fauzan) serta Agung datang ke Bengkalis menemui Jaksa SH dan BA. Nama yang disebutkan terakhir adalah suami SH yang bertugas di Polres Bengkalis.

Kedatangan mereka untuk meminta tolong agar hukuman terdakwa Fauzan diringankan.

Sepengetahuan Jaksa SH, BA meminta Riko mengirim uang ke rekening anggotanya. Pada 7 Maret 2023, Riko mentransfer uang sebesar Rp299.600.000.

Beberapa hari kemudian, BA menerima lagi secara tunai uang dari adiknya Fauzan bernama Agung alias Bungsu, yakni sebesar Rp190 juta.

Tidak hanya itu, Bayu kembali meminta uang kepada Agung dan Eva sebesar Rp200 juta, dan pada 30 Maret ditransfer ke anggotanya BA sebesar Rp150 juta.

Terakhir pada 11 April 2023, Agung dan Eva kembali kirim uang ke BA sebesar Rp360 juta melalui rekening yang sama. Bahwa total uang yang sudah diterima BA adalah sebesar Rp999.600.000.

Atas perbuatannya, tersangka BA dan SH dijerat dengan Pasal 12 huruf (a) atau Pasal 12 huruf (b) atau Pasal 11 atau Pasal 5 ayat (2) Undang-undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini