SuaraRiau.id - Emak-emak dan anaknya di Kampar disebut menghajar seorang wanita yang diduga pelakor. Peristiwa ini diunggah oleh akun @pekanbaru_luculucuan, Minggu (6/8/2023).
Pada video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut, tampak seorang perempuan yang sedang bersimpuh di bawah kaki seorang laki-laki yang berusaha melindunginya dari dua orang perempuan yang hendak memukulnya.
Laki-laki mengenakan seragam PNS itu berusaha menghalau kedua perempuan yang tengah berusaha menyerang perempuan di bawahnya.
Dalam video viral itu, nampak kedua perempuan itu terdengar berteriak-teriak memaki sembari tetap berusaha menarik rambut diduga pelakor.
Salah satunya bahkan sempat beberapa kali memukul bahu pria berpakaian ASN yang masih berusaha melindungi korban.
Turut mendapatkan perlakuan kasar, pria itu bergeming dan tetap berusaha melindungi korban yang masih berusaha sembunyi di bawah kakinya.
Pria itu juga berusaha memegangi tangan pelaku agar tak terus menerus menyerangnya dan korban yang dilindunginya.
Perempuan yang diduga anak pria itu tampak memaki-maki pria yang telah berhasil mencegahnya menarik jilbab korban yang masih duduk bersimpuh.
Saat si pria hendak membantu korban untuk berdiri, anak perempuan itu menendang tubuh korban sehingga ayahnya kembali berusaha menghalau dengan cara mendorongnya.
Tak terima dengan perlakuan sang ayah yang membela korban, perempuan itu kembali menendang korban dari belakang dan kembali memaki-maki keduanya.
"Diduga Pelakor di Kampar Babak Belur, Ibu dan Putrinya Amuk Wanita Selingkuhan Ayahnya Berseragam ASN," tulis pengunggah di kolom caption.
Akibat video keluarga ini viral, berbagai komentar disampaikan oleh warganet. Salah satunya disampaikan @ism*** yang menyayangkan aksi si ayah yang mendorong anaknya demi membela korban.
"Tega x bapaknya nolak anaknya sendiri darah dagingnya sekuat itu mcm musuh demi belai bangkainya," tulisnya di kolom komentar.
"Malu pak sama anak udah besar karma berlakukan pak atas perbuatan bapak," timpal @ich***.
"Malu sekampar sampai ke pokanbau (Pekanbaru)," imbuh @sai***.
Kontributor : Anggun Alifah