"Jika kolam terlalu padat, ikan tidak bisa menggerakkan badannya dengan bebas, mendapatkan oksigen, serta pakan yang cukup".
Laman efishery juga menjabarkan tiga sumber penyakit yang berpengaruh hingga menyebabkan kematian pada ikan-ikan budidaya. Di antaranya yaitu dari ikan itu sendiri, penyakit yang dibawa hewan lain misalnya burung, dan lingkungan ikan tersebut.
Penyebab selanjutnya adalah pemberian pakan yang berlebihan pada ikan, lantaran dapat menyebabkan ikan mengalami keracunan.
"Sisa-sisa pakan yang tidak termakan akan meningkatkan produksi zat sisa seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Sama seperti hewan lainnya, ikan nila juga bisa merasakan kenyang".
Hal terakhir adalah ikan yang mengalami stress, terutama stres yang diakibatkan oleh kekurangan oksigen, kondisi lingkungan yang tidak baik, serta kepadatan tebar yang terlalu tinggi.
"Jika sudah stres, ikan gampang terkena virus. Walaupun hanya ada satu ikan yang stres dan terkena penyakit, ikan lain pun juga akan tertular karena ada beberapa penyakit yang bisa menular lewat air".
Sejumlah warganet menanggapi kematian massal ikan-ikan di danau PLTA Koto Panjang ini. Salah satunya @mas***.
"Semoga mereka diberi ketabahan, kekuatan, dan segera diberi ganti rezeki yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin ya rabbal alaamiin," ujarnya.
Sementara itu, pemilik akun @sam*** menjelaskan bahwa ikan-ikan di daerah lainnya juga mengalami hal serupa.
"3 hari yang lewat daerah Bangkinang rata rata ikan bawal mati juga min, sudah pusing cari obat penyakitnya," kata @sam***.