SuaraRiau.id - Potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir, hujan es, dan puting beliung diprediksi bakal terjadi dalam sepekan ke depan.
BMKG pun meminta masyarakat di sejumlah daerah untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem tersebut.
Dalam proyeksi cuaca mingguan (11-17 November 2022) yang dikutip dari BMKG, kondisi cuaca di wilayah Indonesia umumnya masih didominasi berawan hingga hujan ringan-sedang dengan durasi singkat dan sporadis sore hingga malam hari.
Namun, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat masih cukup dominan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem adalah banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin sehingga perlu diwaspadai.
Kondisi tersebut diperkuat indeks global, seperti SOI (9.9), NINO 3.4 (-0.71), dan IOD (-0.33) yang menunjukkan nilai yang signifikan dimana kondisi tersebut akan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dalam sepekan ke depan yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia bagian barat Sumatera, dan Kalimantan bagian barat.
Daerah siklonik juga terpantau di wilayah Laut Natuna dan Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara sehingga mendukung adanya potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. (Antara)