“Kami meminta para pemilik memasuhkan hewan ternaknya ke kandang untuk diisolasi dan kami obati. Setelah sehat kerbaunya, baru kami vaksin,” jelasnya.
Herman mengimbau, kepada para pemilik untuk tidak menjual hewan ternaknya terlebih dahulu. Ini untuk mengantisipasi penyebaran penyakit sapi ngorok.
“Para pemilik jangan terlalu khawatir, karena penyakit sapi ngorok bisa diobati,” tegasnya.
Diketahui, peristiwa kematian hewan kerbau tersebut viral di sosial media Instagram. Hal itu setelah pemilik akun @seputarkampar mengungah kejadian yang merugikan para peternak.
Video berdurasi beberapa detik ini, telah ditonton sebanyak 11 ribu kali. Lalu, disukai oleh 528 pengguna dan mendapat respon dari 34 orang.
Dalam video itu, terlihat seekor kerbau jantan berukaran besar tergeletak di atas rumput. Video itu juga menunjukkan beberapa ekor kerbau lainnya mati di dalam kubangan lumpur.
Di dalam lumpur hanya terlihat kepalanya saja, sedangkan bagian badan sudah terendam.
“Kabau mati karano ponyakik (kerbau mati karena penyakit, red),” kata pria dalam rekaman video tersebut.
“Banyak kabau mati, sayang piti e,” katanya lagi.
Video tersebut juga mendapatkan berbagai komentar dari para pengguna Instagram. Salah satunya dari @albathuuul__.