SuaraRiau.id - Cleorisya Ranggi Tsabita (14) salah satu siswi SMP Indonesian Creative School, Pekanbaru mendapat peringkat satu pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) se-Kota Pekanbaru.
Siswi kelas 9 ini mengungguli 42 peserta KSM bidang IPA terpadu terintegrasi pada nilai keislaman lainnya. Cleo, begitu panggilan akrabnya, berhasil meraih skor 70.
KSM tingkat Tsnawiyah sendiri bakal berlanjut untuk tingkat provinsi, dan Cleo yang akan mewakili Pekanbaru.
Orangtua Cleo, Benny Chairuddin mengaku bangga atas perolehan prestasi yang diraih anak sulungnya itu. Ia menyebut lomba sains kali ini merupakan tantangan baru bagi anaknya.
"Alhamdulillah, pengumuman juara ini dilaksanakan panitia KSM pada 14 Agustus kemarin dan Cleo mendapat peringkat pertama," ungkap Benny.
Dijelaskan Benny, lomba KSM itu merupakan ajang kompetisi sains yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Kompetisi Sains Madrasah itu pada awalnya hanya diperuntukkan bagi siswa madrasah (ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah) saja. Namun, sejak 2016 KSM dapat diikuti siswa yang berasal dari SD, SMP maupun SMA.
"Karena perlombaan ini berbasis nilai ke islaman sementara Cleo dari sekolah biasa tentunya itu menjadi tantangan tersendiri bagi dia. Cleo memang pandai bikin orang tuanya bangga," puji Benny.
Diceritakan Benny, mulanya Cleo meminta izin kepadanya untuk mengikuti lomba tersebut. Dinilai positif, orang tua Cleo memberikan izin dan memotivasi nya untuk meraih prestasi.
"Dia minta izin langsung saya setujui. Sebab hal positif seperti itu harus selalu didukung agar anak terus bisa berkarya, " jelas Benny.
Bagi Benny, selama itu memiliki tujuan yang baik. Ia dan istrinya selalu mendorong anaknya untuk maju dan berkembang.
"Dorong apa yang anak mau kembangkan. Selama itu tujuannya baik. Bebaskan dia mengembangkan potensi dia tugas sebagai orang tua hanya mendorong dan mendukungnya,"kata Benny yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur RSUD Tengku Rafian Siak.
Cleo itu, menurut Benny, ia kategorikan anak yang cukup mandiri dan cukup berprestasi. Sudah banyak perolehan prestasi yang diraih Cleo.
Terbaru, selain juara satu pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) se-Kota Pekanbaru, pada 6 Agustus 2022 Cleo juga memperoleh prestasi membanggakan tingkat nasional. Ia meraih medali perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 bidang IPA jenjang SMP/MTS.
OSN merupakan ajang kompetisi tahunan dalam bidang sains bagi murid SD, pelajar SMP, dan siswa SMA sederajat di seluruh Indonesia.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (PPN) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. Siswa yang mengikuti kompetisi ini adalah siswa-siswi terbaik dari seluruh provinsi se Indonesia yang telah lulus seleksi tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Pada 23 Juli 2022, Cleo berhasil meraih juara I Pra Olimpiade Sains Nasional tingkat provinsi Riau. Komptesi ini diadakan oleh Lembaga Bina Sains Indonesia bidang IPA.
Sederet prestasi itu tak membuat Benny terlalu memanjakan anaknya itu. Namun, di tengah kesibukan menjalankan aktivitas sebagai dokter dan direktur rumah sakit, Benny tetap memprioritaskan untuk mendidik anaknya.
"Saya tetap sampaikan kepada Cleo agar tetap rendah hati, dan terus berjuang. Jangan cepat berpuas diri. Terus berkarya dan gali potensi diri," kata Benny.
Cleo seperti sudah langganan menjuarai kompetisi sains sejak SD. Juara demi juara tidak hanya ia dapatkan di tingkat nasional bahkan hingga tingkat internasional.
Pada 2019 lalu, ia berhasil meraih medali perunggu di ajang International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) 2019 di Vietnam. Waktu itu ia masih duduk di bangku kelas 6 SD Sains Tahfiz Islamic Center Siak.
Ajang IMSO tersebut berlangsung pada 26-30 November 2019. Cleo mewakili Indonesia dari Tim Klinik Pendidikan MIPA. Kegiatan bergengsi ini diikuti oleh 192 Peserta Matematika dan 161 peserta Sains dari 24 Negara, yaitu Amerika Serikat, Arab Saudi, Bulgaria, China, Filipina, Hong Kong, India, Iran, Kamboja, Kazakhstan, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Uni Emirate Arab, Vietnam dan Indonesia. Cleo bersaing ketat dengan peserta dari seluruh negara yang hadir.
Waktu itu, Cleo baru berumur 12 tahun. Ia murid pertama SD Sains Tahfiz Islamic Center Siak yang berhasil mencuri perhatian dunia pendidikan di Riau. Ia satu-satunya dan pertama kali murid SD asal Siak berhasil masuk rombongan Indonesia menghadapi ajang IMSO 2019 di Vietnam.
Cleo tidak hanya cerdas di bidang sains dan matematika, namun juga piawai bermain piano dan fasih bahasa Inggris.
Benny bercerita, sebagai orangtua ia hanya menyediakan fasilitas untuk anak-anaknya. Cleo bisa tampil di berbagai ajang dan kompetensi bergengsi merupakan capaian dari usaha Cleo sendiri.
"Apa keinginannya, ya dari dia sendiri, tanpa paksaan atau tekanan dari kami sebagai orangtua," kata Benny.
Menurut Benny, Cleo memang mempunyai bakat di bidang Sains dan Seni. Sederet prestasi yang diraih Cleo hingga melangkah ke ajang IMSO, OSN, KSM dan lain-lain adalah karena proses yang dilalui. Cleo terbilang anak yang gigih, usaha maksimal atas apa yang diinginkannya.
"Di rumah ya seperti anak kebanyakan saja, tidak harus menyendiri untuk belajar terus menerus. Kalau ia ingin bermain ia bermain, kalau ingin nonton ia nonton, tapi kalau ingin belajar kadang dia bisa belajar sampai larut malam," kata Benny.
Sejak SD, Cleo sudah memiliki sederet prestasi yang membanggakan. Ia pernah mendapat Gold Award kategori individual contest pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Bogor. Kegiatan itu berlangsung di Darmawan Park Sentul, Kabupaten Bogor pada 24-27 Oktober 2019. Ada 163 peserta dari empat negara yang mengikuti kompetisi ISC, di antaranya, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Cleo juga pernah membawa pulang piala dari kompetisi piano yang ia ikuti. Ia juga pernah juara melukis, mendongeng, vocal, Juara OSN tingkat SD, juara Olimpiade Bahasa Inggris, kemudian Finalis nasional lomba mendongeng FL2N, Finalis nasional Olimpiade Sains kuark, juara pada ajang International Math & Science Olympiad (IMSO) di Vietnam.
Cleo pernah bercerita kepada orang tuanya bahwa Ia senang berkumpul dan bertemu orang- orang hebat. Menurutnya, hal itu yang menambah semangat dan motivasi Cleo untuk terus mengembangkan diri.
"Seperti saat dia masuk karantina tingkat nasional dan internasional. Dia berkumpul dengan anak-anak pintar lainnya sehingga menambah motivasinya," beber ayah dua anak itu.
Diketahui, leo merupakan siswi kelas 9 SMP Indonesia Creative School. Ia anak pertama dari pasangan dr H Benny Chairuddin SpAn MKes MARS dan Khamelia Destri Anggraini ST MT.
Jejaknya bersekolah di SMP Indonesian Creative School juga diikuti oleh adiknya, Keyneta Mayza Nareswari yang duduk di bangku kelas 8. Cleo dan Keyneta pernah sekolah di SD Islamic Center Siak, karena orangtuanya bertugas dan tinggal di Siak.