SuaraRiau.id - Taman Burung Siak yang ada di Kelurahan Sei Mempura, Kecamatan Mempura hingga kini belum digunakan sebagai mestinya.
Bahkan keberadaan tempat yang direncanakan sebagai ikon wisata baru tersebut memprihatinkan lantaran mangkrak. Hal ini tentu saja menjadi sorotan masyarakat.
Seorang warga yang melintas di depan taman burung senilai Rp3 miliar lebih itu menyayangkan bangunan yang tak fungsional sejak dibangun itu.
![Potret taman burung bernilai Rp 3 miliar di Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/20/15549-taman-burung-di-siak.jpg)
Dikatakan Edi, ia sangat menyayangkan kondisi bangunan Taman Burung di Siak hingga saat ini tak berfungsi.
"Padahal lokasinya tak jauh dari kantor Bupati Siak, kantor penegak hukum, tapi memang tak pernah ditangani secara serius," kata Edi yang melintas tepat di depan Taman Burung tersebut.
Edi membayangkan, jika bangunan taman burung tersebut berfungsi maka akan banyak wisatawan lokal maupun luar untuk datang dan melihat banyaknya jenis burung di dalam taman tersebut.
"Kalau itu benar-benar diurus dan diisi oleh varian burung pasti banyak pengunjung yang datang. Tapi nampaknya semua pihak tutup mata soal itu," sebut Edi.
Terkini, rumput liar menjalari setiap sudut dari taman burung tersebut. Tak sedikit rumput pun mulai menjalari bagian sisi atas pada jaring-jaring pembatas.
Jaring-jaring pembatas pun tampak usang dan lapuk dimakan usia. Di dalam taman burung tersebut pun tidak ada perubahan dari sebelumnya yang masih diisi oleh seekor elang dan satu jenis burung Punai Tanah.
Sesekali merpati dan burung gereja menari di atas jaring pembatas karena disediakan pakan oleh penjaga taman burung tersebut.
Di lokasi taman burung Tugiyono yang sedang berjaga mengatakan beberapa waktu lalu ada pihak BBKSDA datang ke taman burung.
Mereka melihat dan memastikan bagaimana kondisi kelayakan taman burung tersebut.
"Kemarin ada BBKSDA cek kemari, setelah itu gak tau saya apa kelanjutannya," kata Tugiyono kepada Suara.com, Selasa (26/7/2022) pagi.
Tugiyono menyampaikan dirinya dan teman-temannya hanya merawat dan membersihkan semak-semak yang berada di dalam taman.
"Kalau soal yang lain kami tak begitu mengetahui, kami hanya menjaga dan membersihkan," sebutnya.
Tugiyono mengakui bahwa kondisi taman burung tersebut juga tidak lagi baik. Sejumlah fasilitas di dalamnya juga sudah tampak usang dan rusak.
"Lihat jaring di atas itu sudah lapuk dan bolong-bolong. Sejumlah kandang juga tampak tak layak," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, taman burung itu menelan anggara sebesar Rp3 miliar lebih itu Taman Burung tersebut masih tidak fungsional.
Kondisi terbaru, jaring- jaring di sekeliling taman burung itu sudah rusak dan mulai dijalari rumput liar.
Sebanyak 16 tempat kandang burung di dalam taman burung itu hanya dua kandang yang terisi burung, yakni burung Elang dan burung Punai Tanah.
Terkini, elang yang dahulunya berada di kandang nomor dua sisi kiri di taman burung itu sudah berpindah pada kandang urutan ke delapan.
"Elangnya pindah, karena kandang yang awal rusak makanya kita pindah ke kandang paling ujung," ungkap Tugiyono di lokasi yang juga penjaga taman burung tersebut.
Saat ini, lanjut Tugiyono, ia sedang mengecat kandang-kandang burung yang sudah mulai robek dan karatan itu.
"Sekarang lagi di cat, maklum udah lama dan sudah karatan," kata Tugiyono.
Cat bewarna hitam itu terlihat dioleskan dibeberapa bagian tiang untuk bagian kandang. Namun, kondisi burung yang menghuni taman itu masih belum ada penambahan.
Lebih jauh dikatakan Tugiyono, bahwa jika ingin diisi burung jaring penghalang dan pengaman harus diperbaiki lagi.
"Sejak dibangun dulu kan tidak ada pergantian jaring, makanya sudah bolong-bolong dan lapuk. Tambah lagi kena hujan panas terus," kata dia.
Taman burung itu berada di Kecamatan Mempura, sekitar 200 meter dari Bundaran Tengku Agung Sultanah Latifah. Jika ditarik lurus dari depan pos Dishub sebelum jembatan, lebih dekat dan ada jalan setapak di sana.
Sementara jika dari Kantor Bupati sekitar 500 meter. Taman burung berdekatan dengan Kantor Pemadam Kebakaran, berjarak sekitar 50 meter.
Diketahui, terdapat 9 tiang di taman burung tersebut untuk menyangga jaring-jaring diatas. Jaring penutup yang digunakan juga sama persis dengan jaring yang biasanya nelayan gunakan untuk menangkap ikan.
Kontributor : Alfat Handri