SuaraRiau.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama melakukan kunjungan kerja ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Rumbai, Pekanbaru pada Senin (9/5/2022).
Dalam momen tersebut, pria yang kerap disapa Ahok itu mengapresiasi upaya Wilayah Kerja (WK) Rokan dalam menjaga dan meningkatkan produksi pasca alih kelola dari operator sebelumnya.
Dia juga menjelaskan peran WK Rokan dalam pengembangan digitalisasi di lingkungan Subholding Upstream Pertamina dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
”Posisi WK Rokan sangat strategis bagi Indonesia, tidak hanya kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui bagi hasil minyak dan pajak, namun juga dalam konteks ketahanan energi nasional. Intinya sektor hulu harus semakin agresif meningkatkan angka produksi dan lifting, sedangkan sektor hilir harus untung.” ujar Ahok.
Dia juga mengharapkan, upaya peningkatan produksi harus dibarengi optimalisasi biaya sehingga kontribusi WK Rokan kepada negara juga lebih optimal.
PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp 9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp 6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.
Kontribusi ini merupakan wujud nyata dari manfaat langsung kehadiran operasi PHR kepada negara, daerah, dan masyarakat pasca alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu. Industri hulu migas memiliki peran penting bagi penerimaan negara dan modal pembangunan.
Selain berupaya meningkatkan penerimaan negara, PHR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat komponen nasional. Saat ini TKDN di PHR mencapai lebih dari 60 persen.
Pada akhir kunjungannya, Basuki berpesan agar upaya meningkatkan produksi juga harus memastikan keselamatan kerja.
“Zero tolerance terhadap insiden HSSE, termasuk kepada kontraktor maupun vendor yang bekerja sama dengan Pertamina,” tegasnya.
- 1
- 2