SuaraRiau.id - Hidayah Islam menghampiri remaja bernama Immanuel Tegar Wibowo. Kisah mengharukan menjadi mualaf ia ceritakan hingga keluarganya masuk Islam saat ia masih berusia belia.
Semua bermula saat Tegar masih beragama Katolik dan duduk di bangku kelas 2 SMP. Kala itu, ia merasakan ketertarikan pada Islam untuk pertama kalinya.
Ia pun kemudian mulai belajar agama Islam dan memutuskan mualaf dengan segala rintangan yang dihadapi.
Tegar menjelaskan awal mula ketertarikannya pada Islam hanya karena hal sederhana. Yaitu sering nongkrong dengan teman-temannya yang muslim.
"Jadi waktu SMP kelas 2, bertepatan dengan bulan Ramadhan, lingkungan saya ini akrab dengan orang-orang muslim," ujar Tegar dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari kanal Youtube Viral Muallaf, Minggu (17/4/2022).
Pria muda itu mengenang saat dirinya menunggu teman-temannya yang salat tarawih. Ia pun merasa penasaran dan mulai mencari tahu lebih dalam tentang agama Islam.
"Jadi pas berdua itu, kita ngobrol yang lain salat," ujar Tegar.
"Jadi penasaran dan nyari-nyari tahu kalau Islam tuh kaya gimana," sambungnya.
Ujian hidup usai menjadi mualaf pun datang dari keluarganya. Awalnya Tegar sempat mengalami pertentangan dari ibundanya.
Namun pada akhirnya hati ibunya luluh dan mengizinkan Tegar menjadi seorang mualaf. Ia pun membujuk ibunya untuk sama-sama masuk Islam.
Meski pada tahun-tahun pertama menolak, namun pada akhirnya ibu tegar mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang mualaf.
"Gar Mama mau masuk Islam," ujar sang mama pada Tegar.
Tak hanya ibunda, kedua adik Tegar yang masih kecil pun ikut mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini membuat Tegar merasa terharu.
"Yang pertama dikirim video adik saya Syahadat. Di situ dua adik kecil saya. Saya sedih ngeliat anak kecil gitu kan Syahadat. Terus dikirim lagi video ketiga pas mama Syahadat. Di situ saya seneng," tuturnya.
Hal ini tak lepas dari doa-doa Tegar setiap malam yang meminta agar sang ibu diberi hidayah. Akhirnya doa Tegar tak sia-sia.
"Saya tuh setiap ini, doain mama, biar bisa nerima Islam, biar dikasih hidayah. Saya pesantren sudah 2 tahun, berarti selama 2 tahun itu doa saya paling itu aja biar mama dapet hidayah. Ya, dikabulin sama Allah, mama itu bisa masuk Islam," tegas Tegar.