Profil Kaharuddin, Mahasiswa Unri di Balik Aksi 11 April BEM Seluruh Indonesia

Di balik aksi 11 April mahasiswa tersebut, nama Kaharuddin menjadi sorotan lantaran disebut sebagai koordinator BEM SI.

Eko Faizin
Senin, 11 April 2022 | 10:41 WIB
Profil Kaharuddin, Mahasiswa Unri di Balik Aksi 11 April BEM Seluruh Indonesia
Kaharuddin, Presiden BEM Universitas Riau (Unri). [Instagram/Kaharuddin]

SuaraRiau.id - Mahasiswa gabungan bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR pada Senin (11/4/2022).

Aksi demonstrasi mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Massa akan keluarkan suara sebanyak enam tuntutan untuk Jokowi melalui para anggota dewan di Parlemen.

Di balik aksi 11 April mahasiswa tersebut, nama Kaharuddin menjadi sorotan lantaran disebut sebagai koordinator BEM SI.

Kaharuddin merupakan Presiden BEM Unri 2021/2022. Terdapat sederet kegiatan organisasi yang ditekuni oleh Kaharuddin dan menduduki peran penting pada sejumlah organisasi yang dilakoninya tersebut

Berdasarkan akun Instagram pribadinya, Kaharuddin dia juga menjabat sebagai Koordinator Pusat BEM SI, Gubernur BEM Fakultas Mipa Universitas Riau (Unri), dan Ketua Umum Aliansi Mipa Indonesia.

Ia saat ini berstatus sebagai mahasiswa aktif di Unri yang baru bergabung di bangku perkuliahan pada 2017 silam.

Tujuan Kaharuddin mengajak kawanan mahasiswa seluruh Indonesia untuk turut menyuarakan aspirasi melalui aksi demonstrasi 11 April adalah sebagai bentuk kontribusi untuk perubahan bangsa dan negara.

"Saatnya pemuda mengambil peran terhadap perubahan bangsa dan negara ini," tulis Kaharuddin di Instagram @kaharud_din dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (11/4/2022).

Dia menegaskan peran mahasiswa adalah sebagai pengontrol dan pengawas atas kebijakan pemerintah yang berimbas pada rakyat.

"Posisi tegas dari mahasiswa adalah menjadi pengontrol dan pengawas agar kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa harus lah pro terhadap rakyat," tulis Kaharuddin.

Kaharuddin menyayangkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah malah membuat rakyat semakin menderita dan menguntungkan sejumlah pihak.

"Di kondisi rakyat yang mencekik tetapi kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa malah menguntungkan para oligarki atau korporat," tegas Kaharuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini