Harga Sawit Riau Turun Lagi, Rp 3.565 per Kilogram Sepekan ke Depan

Harga kelapa sawit untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp 3.565,77 per kilogram.

Eko Faizin
Selasa, 15 Februari 2022 | 18:05 WIB
Harga Sawit Riau Turun Lagi, Rp 3.565 per Kilogram Sepekan ke Depan
Ilustrasi harga sawit Riau. [ANTARA]

SuaraRiau.id - Harga sawit Riau kembali turun di periode 16 hingga 22 Februari 2022. Penurunan harga sawit terjadi pada setiap kelompok umur.

Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 40,72/Kg atau mencapai 1,13% dari harga minggu lalu.

Harga kelapa sawit untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp 3.565,77 per kilogram.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli seperti biasa penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data

"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp 212,86/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 140,42/Kg dari harga minggu lalu, PT Asian Agri mengalami penurunan sebesar Rp 209,49/Kg dari harga minggu lalu. PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 135,55/Kg dari harga minggu lalu," ujar Zulfadli.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 63,63/Kg dari minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) anjlok pada hari senin, harga CPO dibanderol di level MYR 5.352/ton atau anjlok 1,78% pada pembukaan senin pagi, dan selang beberapa menit kemudian harga CPO terkoreksi lebih dalam hingga 4,17% ke MYR 5.307/ton.

"Harga CPO dapat terkoreksi lebih dalam ke kisaran MYR 5.174-5.247/ton. Tren harga CPO diprediksikan akan menurun di MYR 5.174/ton, ketika menembus titik support di MYR 5.394/ton. Upaya India untuk menurunkan harga minyak nabati menjelang pemilihan umum di Uttar Padesh (negara bagian terpadat di India) gagal, karena harga minyak sawit dunia justru menyentuh rekor tertinggi pekan lalu," ujarnya.

Pemicunya adalah Indonesia sebagai eksportir terbesar ke India justru membatasi ekspornya. Pemilihan Umum di India sangat sensitif dengan inflasi harga pangan, sehingga pemerintah India mencoba mengendalikan harga domestik dengan mengurangi pajak impor dan memberlakukan batas persediaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak