SuaraRiau.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk Kabupaten Kampar yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah sekitar 3.400 jiwa menjadi 68.740 jiwa pada Maret 2021 dibanding Maret 2020.
Penduduk miskin Kabupaten Kampar meningkat menjadi 7,82 Persen pada Maret 2021 dibanding sebelumnya hanya 7,38 persen.
Statistisi Ahli Muda, Purwantono, mengatakan pembatasan kegiatan sosial masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berdampak terhadap perekonomian hampir di semua wilayah, begitu juga di Kabupaten Kampar.
"Banyak kegiatan ekonomi yang berhenti berproduksi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pemutusan hubungan kerja, penurunan tingkat produktivitas individu dan perusahaan, sehingga mendorong munculnya orang miskin baru," katanya, melansir riauonline.co.id--jaringan suara.com, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kota Bekasi: Kecamatan Pondok Gede Terbanyak, Tingkat BOR Capai 41 Persen
Merespons dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia sudah memberikan berbagai program jaringan pengaman sosial. Bantuan cepat dan bersifat jangka pendek berupa program sembako, bantuan listrik gratis.
Bantuan jangka pendek ini diberikan untuk mengatasi turunnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok pangan dan nonpangan, Program jangka menengah berupa BLT dana desa dan kartu prakerja.
"Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar melalui OPD juga membuat program yang sifatnya jangka panjang, misal pembangunan infrastruktur jalan, penyediaan sarana air bersih, pinjaman modal usaha, program hibah sapi dan lain-lain," tukasnya.