Pro Kontra Portal Jalan Gajah Mada Duri, antara Bikin Macet dan Klaim Merawat Jalan

Pemkab Bengkalis membangun portal tersebut guna mengantisipasi kerusakan jalan yang baru dianggarkan untuk perbaikan.

Eko Faizin
Rabu, 26 Januari 2022 | 11:17 WIB
Pro Kontra Portal Jalan Gajah Mada Duri, antara Bikin Macet dan Klaim Merawat Jalan
Sebuah truk sawit melewati portal di Jalan Gajah Mada, Duri, Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Suasana persimpangan Jalan Gajah Mada, Duri, Bengkalis tampak padat merayap, Selasa (25/1/2022) siang. Kondisi itu terjadi tak lama usai para wakil rakyat dari DPRD Bengkalis yang menerima aspirasi turun ke lokasi.

Keberadaan portal tersebut pun menjadi pro dan kontra lantaran dinilai mengganggu roda ekonomi masyarakat setempat, terutama para pengusaha.

Pemkab Bengkalis membangun portal tersebut guna mengantisipasi kerusakan jalan yang baru dianggarkan untuk perbaikan.

Truk sawit yang melintas di Jalan Gajah Mada Duri, Bengkalis tersangkut portal. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Truk sawit yang melintas di Jalan Gajah Mada Duri, Bengkalis tersangkut portal. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Melalui dinas PUPR sebagai perpanjangan tangan, jalanan tersebut telah dibangun dengan skema rigit beton.

Kemacetan yang menghiasi di Jalan Sebanga, Duri tersebut berulang kali terjadi lantaran truk-truk tonase berat lalu lalang.

Bahkan sesekali, bongkar muat angkutan juga dilakukan tepat di badan jalan, sehingga menyebabkan hambatan lalu lintas.

Siang itu, Selasa (25/1/2022), truk pengangkut sembako melintang di sisi jalan untuk kepentingan melangsir barang sembako yang akan dibawa ke kawasan pemukiman penduduk di Sebanga, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis.

Akibatnya, kemacetan pun tak terelakan. Aparat yang berada di lokasi menegur dan memberikan peringatan kepada pengusaha untuk memindahkan truknya yang menghalau jalan.

Namun tampaknya, imbauan itu tak diindahkan sehingga menimbulkan sedikit kericuhan di lokasi.

"Borgol saya, borgol saya," teriak salah satu pelangsir sembako sambil menjulurkan tangan, di lokasi.

Tak pelak, hal itu juga menyulut emosi salah satu aparat penegak hukum yang melihat rekan sekaligus atasannya "dicemeeh" usai memberi teguran.

Namun suasana pecah itu segera meredam lantaran para aparat lainnya melerai pertikaian tersebut. Beruntung tak terjadi adu jotos yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Warga sekitar, Gunawan (33) menuturkan bahwa portal yang dibangun pemerintah di Jalan Gajah Mada tersebut sebenarnya sangat bagus peruntukannya, apalagi untuk mengantisipasi jalan rusak dan debu yang dirasakan warga setempat.

"Kalau ada portal yang pasti truk besar yang melebihi muatan dapat diantisipasi, ini bagus, kami mendukung," tuturnya.

Warga mengadu ke DPRD Bengkalis
Sementara itu, dalam pertemuan dengan DPRD Bengkalis, warga yang tidak setuju atas keberadaan portal tersebut mengadu, Senin (24/1/2022). Tindak lanjutnya, para wakil rakyat tersebut turun dan melihat langsung kondisi yang terjadi.

Dalam hal ini, mengulik aduan masyarakat Sebanga mengenai pemasangan portal di Jalan Gajah Mada yang sebelumnya disampaikan pada rapat bersama ketua Komisi II, sesuai janji DPRD mengatur pertemuan yang dihadiri pimpinan dan anggota komisi-komisi, dinas terkait, pihak kecamatan dan masyarakat pada Senin (24/1/2022) kemarin.

Masyarakat yang menolak adanya portal mengadukan dampak negatif dari segi perekonomian dan investasi yang dirasakan masyarakat sebanga.

Sementara masyarakat yang mendukung menganggap portal membantu mengurangi debu, mengurangi resiko kecelakaan dan memperpanjang umur jalan.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Djamaludin yang diundang hadir untuk memberikan penjelasan. Dia menceritakan kronologi pemasangan portal, yaitu berdasarkan keluhan dari masyarakat mengenai debu, kerusakan jalan dan kerawanan lalu lintas yang disampaikan kepada bupati dan melalui Musrenbang.

"Tidak ada kepentingan lain pemerintah membangun portal tersebut, semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, dimohon dukungan semua pihak demi terjaganya Jalan Gajah Mada," kata Djamaluddin.

Anggota Komisi I Sanusi mengatakan pertemuan ini tidak untuk mencari pihak yang benar dan yang salah, namun mencari solusi terbaik.

Menurutnya ada 3 aspek penting yang perlu diperhatikan saat pembangunan portal yaitu aspek sosiologis, ekonomis dan yuridis.

Dalam pertemuan tersebut, wakil rakyat lain, Al Azmi menginginkan permasalahan plus minus pembangunan portal ini dibicarakan dengan kepala dingin karena apa yang disampaikan kedua belah pihak sama-sama benar.

Menutup pertemuan dengan masyarakat, pemimpin rapat Ruby Handoko alias Akok meminta masyarakat untuk bersabar, apa-apa yang disampaikan melalui forum rapat tersebut akan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kembali bersama dinas teknis.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini