Diduga Cekcok Gegara Asmara, Warga Batam Tewas Bersimbah Darah di Rokan Hilir

Mendapat SMS tersebut, lalu korban keluar dan saat itu langsung terjadi baku hantam dengan pelaku.

Eko Faizin
Rabu, 12 Januari 2022 | 17:38 WIB
Diduga Cekcok Gegara Asmara, Warga Batam Tewas Bersimbah Darah di Rokan Hilir
Ilustrasi lokasi pria tewas bersimbah darah di Rokan Hilir. [Suara.com/Wivy]

SuaraRiau.id - Seorang pemuda bernama Raymond Wicaksono (27) warga Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tewas bersimbah darah.

Raymond merupakan korban penusukan seorang pria berinisial SK yang merupakan warga Dusun Karya Bhakti Kelurahan Salak, Bagan Sinembah, Rokan Hilir (Rohil).

Kejadian ini terjadi di salah satu rumah kontrakan di Simpang Mutiara, Kelurahan Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih Rokan Hilir pada Kamis (6/1/2022) lalu sekitar pukul 15.30 WIB.

Humas Polres Rokan Hilir AKP Juliandi mengungkapkan bahwa kejadian itu bermula saat korban Raymond Wicaksono bersama seorang teman wanitanya berinisial Sri sedang berada di dalam rumah kosnya.

Tiba-tiba ada suara seorang wanita memanggil namanya dari luar rumah. Mendengar namanya dipanggil, Sri yang saat itu di dalam rumah ingin melihat dan mengetahui siapa yang memanggil dirinya langsung keluar.

"Saat itu dirinya melihat ada ibunya bernama Leginem (54) bersama Suparno (39) dan salah satu orang lelaki yang tidak dikenal sedang berada di luar rumah," kata Juliandi, Rabu (12/1/2022).

Lantas usai keluar rumah, ibunda Sri kemudian langsung mengajak anaknya untuk pulang ke Bagan Batu Bagan Sinembah, Rokan Hilir.

"Sri saat itu langsung kembali masuk ke rumah untuk beres-beres pakaiannya dan berpamitan dengan korban," ungkapnya.

Ketika anaknya keluar dari rumah kontrakan untuk ikut dengan ibunya ke Bagan Sinembah, sang ibu sempat bertanya ke anaknya tentang keberadaan motornya. Sang anak hanya menjawab kalau motornya sudah digadai dengan harga Rp 5 juta.

Sebelum berangkat ke Bagan Batu, Sri melihat tersangka SK langsung menggedor gedor pintu rumah korban yang merupakan warga Batam tadi, tetapi korban tidak keluar dari rumah.

Melihat hal itu Sri mengirim SMS kepada Raymond dengan mengatakan 'Bii keluar dulu selesaikan masalahnya'.

Diduga, mereka berdua menjalin hubungan asmara.

Mendapat SMS tersebut, lalu korban keluar dan saat itu langsung terjadi baku hantam dengan pelaku. Terjadilah penusukan di perut tepat sebelah kiri korban yang diduga menggunakan pisau.

"Setelah kejadian itu tersangka SK langsung melarikan diri," papar Juliandi.

Melihat korban yang terduduk lemas dan kesakitan karena kena tusukan, Sri bersama Leginem dan Suparno langsung membawa korban ke mobil untuk di bawa ke RS Cahaya, Ujung Tanjung.

Sesampainya di RS, dilakukan pemeriksaan namun pada pukul 17.50 WIB korban tidak bisa tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhir.

"Mendapat laporan kejadian itu Tim Ops Reskrim Polres Rohil langsung melakukan pengejaran kepada pelaku," sebutnya.

Setelah melakukan penyelidikan selama dua hari sebut Juliandi, tepat pada hari Sabtu 8 Januari 2022 tim mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Kepenghuluan Putat, tepatnya di seberang Sungai Rokan.

Dijelaskan Juliandi, selanjutnya Tim Opsnal Polres Rokan Hilir segera menuju Ke TKP dan sekitar pukul 17:30 Wib Tim Opsnal mendapat Informasi bahwa pelaku SK sedang menuju masuk ke Putat.

Selanjutnya sekitar pukul 18.00 WIB, Tim Opsnal melakukan penyelidikan dan penyisiran di daerah Putat, alhasil Tim bertemu pelaku di Jalan dan segera melakukan pengejaran.

"Saat akan dilakukan penangkapan pelaku sempat melakukan perlawanan mencoba melarikan diri," katanya.

Tim akhirnya melakukan tindakan tegas guna mengamankan situasi, setelah berhasil diamankan pelaku akhirnya dibawa ke Mako Polres Rohil guna penyidikan lebih lanjut.

"Pelaku telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini