Tak Tahu Arab Melayu, Publik Hujat Kantor Gubernur Riau Pakai Tulisan Arab

Bahkan aksara Arab Melayu menuai perdebatan pro dan kontra terkait tulisan itu sempat menjadi trending populer di Indonesia.

Eko Faizin
Kamis, 06 Januari 2022 | 09:47 WIB
Tak Tahu Arab Melayu, Publik Hujat Kantor Gubernur Riau Pakai Tulisan Arab
Kantor Gubernur Riau. [Ist/mediacenterriau]

SuaraRiau.id - Media sosial sedang diramaikan dengan postingan papan nama Kantor Gubernur Riau ada kalimat yang ditulis menggunakan penulisan Arab. 

Cuitan di Twitter itu berawal dari unggahan salah satu warganet yang menuding jika melalui tulisan Arab di Kantor Gubernur Riau itu berarti telah dijajah oleh bangsa Arab.

Bahkan aksara Arab Melayu menuai perdebatan pro dan kontra terkait tulisan itu sempat menjadi trending populer di Indonesia. 

Kantor Gubernur Riau beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 460, Jadirejo, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru. Di bagian depan kantor itu tertulis "Kantor Gubernur Riau, Jl. Jend. Sudirman No. 460 Pekan Baru". 

Kemudian di bawahnya terdapat tulisan atau aksara Arab tanpa harakat. Ketika dibaca, tulisan arab itu berbunyi sama dengan tulisan latin di atasanya, yakni "Kantor Gubernur Riau, Jl Jend Sudirman No 460 Pekan Baru".

Akun twitter @hayuningrat7 mengunggah foto papan nama kantor Gubernur Riau dengan caption "Masih ga ngaku kita di jajah arab !!! Hapus ganti bhs indonesia yang benar."

Postingan yang diunggah pada Rabu (5/1/2022) pukul 21.47 WIB itu hingga Kamis, 6 Januari 2022 pukul 08.20 WIB telah mendapatkan sebanyak 141 like, 83 retwett dan 58 komentar. 

Menanggapi postingan itu, netizen saling berdebat. Ada yang mendukung penuh pernyataan itu. Namun ada pula yang menyanggahnya karena hal itu merupakan bagian dari kebudayaan Melayu. 

Postingan tersebut lalu diserbu tanggapan yang setuju dengan hal tersebut.

"Iya bener, gila ya? Ini kan KTR GUB., bukan Airport yang memang butuh papan petunjuk multi bahasa! Malu2in!" tulis @widyanataT

"ini kantor gubernur apa kandang onta?" sahut @bejoaseli.

"Sumpah pemuda gak lagi berlaku berbahasa satu bahasa Indonesia." ujar @andikarya2015.

Namun sejumlah netizen yang menentangnya karena tulisan itu merupakan tulisan Arab Melayu atau aksara Jawi yang sudah ada sejak nenek moyang sebagai warisan kebudayaan. 

"Waktu SD di Riau, pelajaran muatan lokal aku Arab Melayu, yang isinya pelajaran tulisan arab tanpa harokat, atau tulisan gundul, sama halnya di jawa pelajaran muatan lokal huruf2 jawa, ha na ca ra ka dan deseterusnya. Mohon maaf kalau ada salah." jelas @triyaemoko_.

"Saya juga waktu SD SMP di Pekanbaru belajar menulis Arab Melayu." ungkap @dorseysilalahi.

Diketahui, tulisan Arab Melayu sudah ada sejak jaman dahulu, termasuk di Riau. Hingga kini tulisan tersebut dipakai di hampir semua penanda Jalan atau nama-nama perkantoran termasuk kantor pemerintahan.

Bahkan aksara Arab Melayu digunakan sebagai pelajaran muatan lokal sekolah di Riau seperti halnya di Jawa ada aksara Hanacaraka.

Mengutip Twitter Wikipedia bahasa Indonesai @idwiki, beberapa bahasa daerah di Indonesia memakai abjad Jawi, yaitu abjad Arab yang diubah untuk menulis bahasa Melayu.

Abjad Jawi digunakan di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan (bahasa Banjar). 

Sementara itu abjad pegon merupakan abjad arab yang digunakan untuk menulis bahasa jawa, sunda, madura dan Indonesia. Biasanya abjad pegon digunakan sebagai aksara/abjad alternatif dari bahasa tersebut. 

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak