Desain Mahasiswa Unilak yang Juarai Sayembara Arsitektur Internasional 2021

Sayembara arsitektur internasional ini diikuti oleh 40 universitas di dunia dari 14 negara.

Eko Faizin
Senin, 29 November 2021 | 14:45 WIB
Desain Mahasiswa Unilak yang Juarai Sayembara Arsitektur Internasional 2021
Desain Mahasiswa Unilak juara internasional. [paveglobal.org]

SuaraRiau.id - Salah satu mahasiswa asal Riau berhasil menunjukkan prestasinya di kancah Internasional. mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) bernama Wahyu Yudhistira Nugraha itu menjadi juara Internasional lomba arsitektur.

Wahyu menjadi salah satu mahasiswa yang masuk 5 besar dalam lomba yang diadakan lembaga Planing and Visual Education Partnership (PAVE).

Sayembara arsitektur internasional ini diikuti oleh 40 universitas di dunia dari 14 negara. Keberhasilan Wahyu diumumkan di website resmi di paveglobal.org.

Di website tersebut sebagai pemenang top lima besar yaitu, Erix Chen dari California State University, Meshal Hydrose dari New Delhi, Ryan Ross dari Bellevue College Washington, Sarai Maman dari Fashion Institute and Technology New York, dan Wahyu Yudhistira Nugraha Prodi Architecture Universitas Lancang Kuning Pekanbaru dengan judul karya Symbio.

"Symbio itu saya ambil dari kata Simbiosis Mutualisme yang artinya interaksi antar makhluk hidup yang saling menguntungkan," jelas mahasiswa Unilak itu, Senin (29/11/2021)

Menurut Wahyu, dalam desainnya menyoal makhluk hidup yang ada 3, penjual-pembeli-dan komunitas.

"Jadi nama judul project ini symbio karena arsitektur ini mewadahi terjadinya interaksi yang saling menguntungkan antara penjual-pembeli-komunitas," terang mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur itu.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa tema sayembara arsitektur tahun 2021 adalah Meet the Street.

Dijelaskannya tahun ini menjadi edisi ke 27 penyelenggaraan, ini kegiatan rutin tahunan dan tema berbeda setiap tahunnya.

Tema Meet The Street merancang sebuah arsitektur dengan intervensi /ide skala kecil yang digabungkan dalam situasi berorientasi komunitas (lokasi dapat ditempatkan seperti di trotoar, jalan, plaza, ruang publik dan sebagainya.

"Awalnya saya mencoba ikut, dan modal nekat saja, dan juara, saya suka arsitektur, ada bakat juga, dan berlatih serta kerja keras, " ujar Alumni SMK 2 Dumai ini.

Sementara itu, Rektor Unilak Pekanbaru, Dr Junaidi MHum mengungkapkan bahwa rasa bangganya atas pencapaian yang di raih oleh mahasiswa arsitektur teknik Unilak.

"Wahyu berhasil mengharumkan nama Unilak, Riau dan Indonesia di tingkat internasional, pencapaian ini prestasi yang membanggakan. Wahyu memang mahasiswa berprestasi, sejak SMK dia sudah terlihat memiliki bakat. Semoga prestasi ini menjadi motivasi mahasiswa Unilak lainnya untuk berprestasi. Unilak mendukung penuh prestasi mahasiswa. " ujar dia.

Junaidi mendorong putra putri yang memiliki bakat atau pun yang menyukai desain, menggambar, dan arsitektur untuk dapat melanjutkan kuliah di Prodi Arsitektur Unilak.

Dilihat di laman paveglobal.org. Kompetisi tahunan ini ditujukan untuk mahasiswa tingkat perguruan tinggi yang terlibat dalam perencanaan ritel, desain interior, arsitektur, visual merchandising, branding, dan program serupa.

Kompetisi konseptual ini didasarkan pada bagaimana menciptakan komunitas melalui desain.

"Kami senang melihat representasi yang benar-benar internasional dengan banyak entri yang membahas berbagai topik seperti ide inovatif tentang keberlanjutan, aksesibilitas, merek, sifat manusia, dan fleksibilitas desain - memberikan sudut pandang yang visioner dan inspiratif. Kami berharap dapat melihat lebih banyak ide desain inovatif untuk kompetisi PAVE di masa mendatang,” kata Mark Mappala, Associate Professor di Bellevue College dan Wakil Presiden Pendidikan PAVE yang dikutip dari website.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak