Ia menjelaskan, bahwa Pulau Rupat utara adalah sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Untuk itu pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menjadikan kawasan Rupat sebagai beranda pariwisata Indonesia.
"Menparekraf akan menjadikan Pulau Rupat utara sebagai beranda pariwisata Indonesia. Rencana ini sedang dibahas secara khusus untuk pengembangannya di tingkat nasional," ucap Roni.
"Pemerintah provinsi Riau juga telah menetapkan Pulau Rupat sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi dan menjadi fokus untuk pembangunan sektor pariwisata Riau kedepannya," sambung dia.
Sementara itu, Bupati Bengkalis, Kasmarni menjelaskan bahwa untuk membangun kawasan pariwisata ini, pihaknya terus berkomitmen dalam menunjang potensi wisata di Pulau Rupat.
Hal itu ditunjukkan dengan digesanya pembangunan infrastruktur di Pulau Rupat secara bertahap.
"Selain minyak dan gas, salah satu harapan kita adalah sektor pariwisata. Dalam membangunnya tidak bisa sendiri, kita harus bersama-sama mengembangkan dan memajukannya," ujar Kasmarni.
Untuk diketahui, selain agenda pariwisata Festival Mandi Safar, Pulau Rupat utara memiliki nilai sangat strategis, baik bagi Bengkalis maupun Riau.
Pulau Rupat memiliki pasir putih sepanjang 17 kilo meter, berhadapan ke Selat Malaka, dan berbatasan langsung dengan Port Dickson Malaysia.
Masih ada sejumlah objek wisata selain pantai lapin di pulau ini, diantaranya Pantai Pesona Teluk Rhu, Menara Mercusuar, dan Pulau Beting Aceh.
Di kawasan wisata bahari ini sudah tersedia sejumlah wisma dan homestay. Wisatawan disajikan santapan kuliner khas laut, seperti ikan parang dan udang bakar yang akan menggugah selera makan.