Harga Sawit Riau Meroket Lagi, Tembus Rp 2.860 per Kg

Dirinya menjelaskan bahwa kenaikan harga sawit tersebut disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Eko Faizin
Selasa, 05 Oktober 2021 | 14:26 WIB
Harga Sawit Riau Meroket Lagi, Tembus Rp 2.860 per Kg
Petani kelapa sawit saat memanen hasil kebunnya di Duri, Kabupaten Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Harga sawit Riau mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur di periode 6-12 Oktober 2021. Kenaikan tersebut terjadi usai pada pekan lalu harga sawit sempat turun.

Untuk kenaikan terbesar terjadi pada kelapa sawit usia umur 10 hingga 20 tahun sebesar Rp 73,19 per kilogram atau mencapai 2,63 persen dari harga minggu lalu.

Menurut Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja, harga tandan buah segar atau TBS dalam satu minggu ke depan mengalami kenaikan.

"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp 2.860,64/Kg," ujar Defris, Selasa (5/10/2021).

Dirinya menjelaskan bahwa kenaikan harga sawit tersebut disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual crude palm oil (CPO) dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp 386,94/Kg, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 156,98/Kg.

Sedangkan PT Asian Agri mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 272,45/Kg, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 293,80/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara itu, harga jual Kernel, PT Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 449,00/Kg, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 306,00/Kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Tingginya permintaan membuat harga CPO terdongkrak. Harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.531/ton. Naik 0,58% dari posisi akhir pekan lalu. Harga CPO masih menjalani tren bullish. Dalam sepekan terakhir, harga naik 3,12% secara point-to-point," ujar Defris.

Peningkatan permintaan membuat harga CPO terangkat. Kenaikan harga CPO akan membawa dampak positif kepada Indonesia.

"Sebab, Indonesia adalah negara produsen dan eksportir CPO terbesar dunia. Saat harga CPO naik, apalagi permintaan juga tinggi, maka Indonesia akan menikmati hasil yang luar biasa," sebut dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini