Elektabilitas Airlangga Hartarto Naik, Begini Reaksi Politisi Golkar

Bahkan popularitas Airlangga Hartarto berada di angka 33 persen dan elektabilitasnya berada di angka 1,1 persen.

Eko Faizin
Kamis, 26 Agustus 2021 | 21:40 WIB
Elektabilitas Airlangga Hartarto Naik, Begini Reaksi Politisi Golkar
Menko Bidang Perekonomian dan KPCPEN, Airlangga Hartarto. (Dok: Kemenko Perekonomian)

SuaraRiau.id - Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 terbilang masih lama, namun sejumlah nama muncul yang disebut-sebut bakal menjadi calon presiden (capres) mendatang.

Beberapa nama tokoh muncul, salah satunya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (AH). Elektabilitas Airlangga diklaim makin lama makin menanjak berdasarkan beberapa lembaga survei.

Nama Airlangga belum masuk jajaran 10 besar. Survei Indikator Politik Indonesia pada Rabu (25/8/2021), bahkan popularitas Airlangga Hartarto berada di angka 33 persen dan elektabilitasnya berada di angka 1,1 persen.

Sedangkan sebelumnya pada hasil survei bulan April lalu, popularitas Airlangga berada di angka 24 persen dan elektabilitasnya 0,2 persen.

Menanggapi hal tersebut, politisi senior dari Partai Golkar, Azis Samual menyatakan bahwa kenaikan elektabilitas Airlangga itu cukup signifikan.

Azis mengungkapkan bahwa itu merupakan perubahan besar. Pasalnya dari survei beberapa periode lalu nama Airlangga Hartarto bahkan tidak memiliki panggung.

Bahkan katanya, di beberapa survei nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini tak masuk ke dalam deretan tokoh politik potensial menjadi calon presiden (capres) di Pemilu Nasional tahun 2024 mendatang.

Menurutnya, naik sebesar 1 persen itu sudah cukup baik. Apalagi nama Airlangga baru saja disosialisasikan kepada masyarakat.

“Naik 1 persen itu cukup signifikan. Karena nama Airlangga sebagai Capres itu baru disosialisasikan ke masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis (26/8/2021)

Disampaikan Azis, kenaikan elektabilitas Airlangga terjadi karena sebagai Menko Perekonomian dinilai menyelaraskan kinerja delapan kementerian strategis di bawahnya, terutama dalam mengatasi dampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini