Tak Hanya Jusuf Kalla, Beredar Foto Pertemuan Tokoh NU dengan Taliban

Ia mengaku kaget mengetahui kabar pertemuan para petinggi NU dengan Taliban.

Eko Faizin
Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:55 WIB
Tak Hanya Jusuf Kalla, Beredar Foto Pertemuan Tokoh NU dengan Taliban
Foto pertemuan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan perwakilan kelompok Taliban. [Foto Twitter]

SuaraRiau.id - Kelompok Taliban belakangan menjadi sorotan dunia Internasional usai dikabarkan menguasai Afghanistan sejak Minggu, 15 Agustus lalu.

Pro dan kontra pun muncul hingga saat ini, termasuk tanggapan publik Indonesia soal Taliban yang disebut sebagai kelompok garis keras.

Bahkan baru-baru ini, Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menyinggung soal keterlibatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang sempat bertemu dengan kelompok Taliban.

Foto pertemuan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan perwakilan kelompok Taliban. [Foto Twitter]
Foto pertemuan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan perwakilan kelompok Taliban. [Foto Twitter]

Ia mengaku kaget mengetahui kabar pertemuan para petinggi NU dengan Taliban. Meskipun begitu, Mustofa menjelaskan bahwa para tokoh NU sendiri tak mau mengakui pertemuan tersebut.

Malah, kata Mustofa, para anggota Taliban itu sebagai ulama dari Afghanistan yang ingin mempelajari Islam Nusantara.

“Terus terang saya kaget. Temen dari NU dengan lantang bilang bahwa rombongan yg datang ke PBNU ini adalah Ulama Afganistan yg ingin belajar Islam Nusantara,” ujar Mustofa, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com pada Kamis (26/8/2021).

Pemimpin redaksi majalah Tabligh itu kemudian menyatakan bahwa rombongan pria Afghanistan yang disebut NU sebagai ulama itu merupakan orang yang sama ditemui oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Sementara Jusuf Kalla sendiri mengakui bahwa rombongan itu merupakan kelompok Taliban asal Afghanistan.

“Padahal sudaah sangat jelas mereka adalah rombongan yang sama, yakni rombongan Taliban yang memang diundang Jusuf Kalla,” ujar Mustofa.

Sementara itu, pegiat media sosial Sutan Mangara Harahap juga mempertanyakan mengapa dari pihak NU sendiri tak mau mengakui adanya pertemuan itu.

“Kenapa NU takut mengakui pertemuan ini? Taliban sudah merdeka, bahkan Amerika saja sudah tidak mencap Taliban sebagai teroris tapi Kelompok Gerilyawan. Karena Amerika itu mengadopsi fakta bahwa tidak ada Diskusi/Perundingan dengan Teroris,” cuit Sutan seperti yang dilihat pada Kamis (26/8/2021).

Sutan lalu membagikan sebuah unggahan dari akun Twitter resmi milik Juru Bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid yang mengungkapkan pertemuannya dengan sejumlah elite NU.

“Today IEA delegation led by respected Mullah Baradar Akhund met with chief of @nahdlatululama Professor Said Aqil Siradj & administrative delegation of the organization. Meeting focused on contact b/w Ulama & all aspects of the ongoing Jihadi & political situation of #Afghanistan (Hari ini delegasi IEA yang dipimpin oleh Mullah Baradar Akhund yang terhormat bertemu dengan pemimpin @nahdlatululama Profesor Said Aqil Siradj & delegasi administrasi organisasi. Pertemuan berfokus pada kontak dengan Ulama & semua aspek Jihadi & situasi politik yang sedang berlangsung #Afghanistan),” kicau akun Twitter tersebut pada 29 Juli 2019 silam.

Sebagaimana diketahui, kelompok Taliban pernah bertemu dengan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) di sejumlah tempat.

Jusuf Kalla menjelaskan pengalamannya yang sempat bertemu dengan petinggi Taliban sebanyak empat kali.

Dia mengatakan, pertemuan tersebut tak lain untuk membicarakan upaya damai di Afghanistan. Dari empat pertemuan itu, kata JK, dua di antaranya dilakukan di Jakarta.

“Saya empat kali bertemu dengan pihak Taliban, dua kali di Jakarta dan dua kali di Doha, Qatar,” ujar JK, pada Senin (16/8/2021).

JK sendiri mengaku yakin kalau Taliban sudah berubah dari saat mereka berkuasa di Afghanistan pada 1996-2001 lalu.

Menurut pandangannya, Taliban yang ada sekarang ini bakal lebih terbuka dan moderat dalam melihat dunia.

“Itu kenapa saya undang dua kali pimpinan Taliban ke Indonesia, untuk lihat bahwa Islam bisa berkembang dengan cara moderat,” tutur JK.

“Mereka kagum kita jalankan Islam secara baik. Tak perlu konservatif. Dia ngunjungin pesantren-pesantren. Saya yakin pemerintahan Taliban ini lebih terbuka.” sambung dia.

Selama ini, JK memang dikenal aktif dalam upaya damai Afghanistan. Saat masih menjabat sebagai Wapres RI periode 2014-2019, JK pernah beberapa kali terlibat langsung dalam perundingan damai Afghanistan.

Ia pun kerap berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, serta para petinggi Taliban dalam beberapa kali kesempatan.

JK menuturkan bahwa perwakilan pemerintah Afghanistan dan Pemimpin Politik Taliban pernah bergantian diundang makan bersama di kediaman dinas Wapres RI di Jakarta Pusat.

“Saya kenal baik dengan Presiden Ashraf Ghani dan Kepala Kantor Politik Taliban Mullah Abdul Gani Baradar. Akhir Desember lalu, saya bertemu Presiden Ghani di Kabul. Sedangkan Januari 2021 lalu, saya bertemu Mullah Baradar di Doha, Qatar,” terang Jusuf Kalla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini