SuaraRiau.id - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal Ahok belakangan menjadi perbincangan lantaran pihaknya menghapuskan kartu kredit milik pejabat Pertamina.
Adapun pejabat yang dicabut fasiltas kartu kredit Pertamina untuk para dewan direksi, komisaris, hingga manajer perusahaan.
Nama Ahok pun menjadi trending topic di jejaring situs media sosial Twitter.
Ahok mengungkapkan hal ini pihaknya lakukan demi melakukan penghematan pemakaian uang negara.
Ia pun kemudian membandingkan perusahaan BUMN itu dengan Astra Group, perusahaan besar yang katanya tak memberikan fasilitas kartu kredit kepada pejabatnya.
“Kebijakan untuk penghematan saja. Astra group begitu besar saja tidak ada fasilitas kartu kredit perusahaan,” kata Ahok, dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Rabu (16/6/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa fasilitas kartu kredit telah diberikan kepada pejabat Pertamina sejak lama.
Namun, Ahok tak menjelaskan detailnya kapan tepatnya pejabat Pertamina mulai mendapatkan fasilitas berupa kartu kredit tersebut.
Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuai pujian dari berbagai pihak. Namun, tak sedikit juga yang memberikan kritik.
Seperti Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza yang berpendapat bahwa Ahok semestinya tak perlu mempublikasikan keputusan tersebut.
“Kartu kredit urusan internal, tidak perlu disampaikan ke publik,” ujar Faisal.
“Yang kita tunggu dari aksi-aksi Pertamina bukan urusan kartu kredit, tapi kita menunggu aksi-aksi korporasi berskala global yang bisa membawa Pertamina bersaing dengan perusahaan-perusahaan migas kelas dunia,” lanjutnya.
Tak hanya Faisal, warganet pada situs Twitter juga memberikan kritikan terhadap dipublikasikannya hal tersebut.
“Biasa pencitraan bro,” tulis salah seorang warganet.
“Pamer kok hapus kartu kredit! Pamer itu kapan pertamina nggak berpelat merah lagi? Kasih contoh yang cerdas gitu loh sama rakyatnya,” timpal warganet lainnya.