SuaraRiau.id - Kasus pencurian dan pemaksaan penahanan kapal tongkang milik PT TH Indo Plantations (THIP) Pelangiran di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus bergulir.
Kekinian, polisi berhasil melakukan pengembangan dan menangkap satu orang pelaku lagi berinisial SF (35) yang kabur ke Jakarta.
Sebelumnya Polres Indragiri Hilir telah mengamankan 5 orang pelaku, antara lain dari oknum kelompok tani (Poktan), oknum organisasi masyarakat (ormas) dan oknum kepala desa (Kades).
Atas perintah Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan, tim Satreskrim Polres Inhil yang di pimpin AKP Indra Lamhot Sihombing pun harus jauh-jauh terbang ke Ibu kota Jakarta untuk mengejar pelaku SF.
SF akhirnya ditangkap polisi di kawasan Apartemen Green Pramuka Jalan Perhubungan Udara No 48, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan menjelaskan, sebelumnya pada Kamis (8/4/2021) Kasat Reskrim Polres Inhil mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai keberadaan SF di Provinsi DKI Jakarta, Kasat beserta 4 orang anggota opsnal pun bergerak ke Jakarta untuk melakukan penyelidikan.
“Penangkapan SF merupakan pengembangan perkara tindak pidana pencurian dan dengan paksa melakukan penahanan Tug Boat Pancaran III-515 milik PT. THIP," kata Dian, dalam keterangannya, Senin (19/4/2021).
Ia menambahkan, saat ini SF telah dibawa ke Mapolres Inhil guna penyidikan lebih lanjut beserta barang bukti, antara lain, yaitu 2 unit handphone.
“Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka tersebut diatas. SF disangkakan Pasal 363 dan 335 JO 55 JO 65 KUHPidana,” jelas Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menerangkan, SF di duga terlibat dalam pengambilan sampel Crude Paml Oil (CPO) dan Fatty Acid Methyl Ester (Fame) milik surveyor tanpa izin pihak perusahaan PT THIP.