SuaraRiau.id - Seorang sopir ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) diduga dianiaya usai membawa jenazah dengan ambulans ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat.
Terkait insiden tersebut, Kasatreskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda, akan mengusut kasus dugaan penganiayaan anggota PMI itu.
"Kami telah menerima laporan dari anggota PMI tersebut dan akan ditindaklanjuti serta dilakukan penyelidikan," ungkap Rico Fernanda, dikutip dari Antara, Minggu (28/3/2021).
Disampaikannya, Polresta Padang tengah memeriksa sejumlah saksi dan telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian.
Akibat penganiayaan itu, korban yang bernama Rudi Salam (23) mengalami sejumlah luka memar dan lebam seperti di bibir, dahi, pipi, serta kepala.
Kejadian ini berawal saat Rudi Salam sebagai anggota PMI ikut bergabung dalam upaya pencarian serta evakuasi tiga mahasiswa yang dinyatakan hilang karena terseret air bah di air terjun Lubuk Hitam Bungus, pada Sabtu (27/3) pagi.
"Saya bertugas membawa jenazah mahasiswa yang telah ditemukan oleh tim SAR gabungan dari lokasi ke rumah sakit," kata korban dihubungi via telefon.
Ketika mengantar korban untuk menjalankan tugas kemanusiannya ke Rumah Sakit Bhayangkara, jenazah telah diserahkan ke pihak rumah sakit untuk proses autopsi dan lainnya.
Namun dipan dorong (brankar ambulans) milik PMI sedang digunakan oleh jenazah, sehingga ia menunggu proses selesai.
Korban lalu membawa ambulans ke luar pekarangan rumah sakit untuk diparkir, karena parkir rumah sakit penuh dan saat itu vaksinasi juga tengah berlangsung di rumah sakit.