Pengamat Sebut Ada Kader PDIP Ingin Jokowi Jadi Ketum Gantikan Megawati

Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang PDI Perjuangan bakal dipimpin oleh sosok di luar keturunan atau trah dari Soekarno.

Eko Faizin
Selasa, 23 Maret 2021 | 18:06 WIB
Pengamat Sebut Ada Kader PDIP Ingin Jokowi Jadi Ketum Gantikan Megawati
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana]

SuaraRiau.id - Prediksi adanya sekelompok kader PDI Perjuangan yang ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi Ketua Umum (Ketum) menggantikan Megawati Soekarnoputri disampaikan seorang sosiolog politik Arief Munandar.

Dalam pengamatannya, Arief Munandar mengatakan ada kemungkinan kelompok akar rumput dari internal PDI Perjuangan yang menginginkan agar partai tersebut jadi partai politik dengan sistem terbuka.

Artinya, kata dia, jabatan sebagai ketum bisa dijabat siapa saja, termasuk yang tidak memiliki darah keturunan Soekarno maupun Megawati.

“Mungkin kelompok ini yang akan mendorong Pak Jokowi untuk menggantikan Bu Mega,” ujar Arief Munandar, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (23/3/2021).

Disampaikan Arief, di sisi lain sebenarnya agak sulit bagi seseorang yang tidak memiliki keturunan dari Soekarno untuk jadi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Mengingat citra PDI Perjuangan sendiri sangat identik dengan sosok pria berjulukan Putra Sang Fajar tersebut.

Namun meskipun sulit, bukan tidak mungkin di masa yang akan datang PDI Perjuangan bakal dipimpin oleh sosok di luar keturunan atau trah dari Soekarno.

Lebih lanjut, ia melihat kondisi saat ini ada dua kemungkinan sosok yang digadang-gadang jadi calon Ketum PDI Perjuangan menggantikan Megawati, di antaranya Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.

“Apalagi sekarang ada dua anak Megawati yang ada di sana, yakni Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo, yang digadang-gadang menggantikan ibunya,” tuturnya.

Beberapa hal yang jadi pertimbangan ialah soal hubungan baik antara Jokowi dan Megawati yang terlihat kerap bersinggungan. Wajar saja apabila kemungkinan Jokowi jadi Ketum PDI Perjuangan sangat kecil.

“Contohnya soal ribut KLB Sibolangit, itu ada dua silaturahmi. AHY 9 Maret silaturahmi ke Istana Bogor, di sana pemerintah memberi jaminan akan menyelesaikan kemelut Demokrat sesuai perundang-undangan yang berlaku,” kata Arief.

Akan tetapi, sehari setelahnya beredar kabar yang menyebut Ketum Demokrat versi KLB Moeldoko juga berkunjung ke Megawati.

Oleh sebab itu, Arief menyimpulkan terkait kemungkinan Jokowi jadi Ketum PDIP menggeser Megawati bakal jadi dinamika politik yang cukup menarik untuk dinantikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak