SuaraRiau.id - Peningkatan jumlah titik panas atau hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Maret terjadi di pesisir Pulau Merbau dan Bengkalis, Provinsi Riau.
Sejak tanggal 1 sampai 5 Maret 2021 kemarin, di kedua desa yakni di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dan Desa Dedap, kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat sebanyak 560 titik hotspot.
"Melihat peningkatan hotspot kami telah menerjunkan tim pemadaman awal. Namun karena kondisi lapangan yang cukup sulit, tim kewalahan. Kami putuskan untuk menerjunkan tim pemadam lanjutan dari Polda sebanyak 73 personel. Sabtu ini saya bersama Dansat Brimob turun bersama-sama anggota di lapangan memadamkan api," kata Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Sabtu (6/3/2021).
Pada 3 Merat 2021, ia dan istrinya juga telah turun langsung ke lokasi lahan terbakar, yakni di Tanjung Kapal, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Baca Juga:Prediksi Man City vs MU: Preview, Skor, H2H, hingga Susunan Pemain
Hal tersebut dilakukan untuk memompa semangat dan mengarahkan bantuan kepada tim yang tak pulang berhari-hari untuk padamkan api.
"Karhutla di kedua desa tersebut akan kita padamkan siang malam, tetap semangat, jangan kendor, gaspol," kata Agung.
Berdasarkan data diperoleh dari Dashboard Lancang Kuning pada dua hari sebelumnya (1 hingga 2 Maret 2021), sama sekali tak ada ditemukan hotspot atau titik api di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti.
Baru pada keesokan harinya (2 hingga 3 Maret 2021) ditemukan hotspot dengan tingkat kepercayaan medium 4 titik dan high 2 hotspot di Desa Dedap Merbau.
Pelan tapi pasti, esok harinya (3 sampai 4 Maret 2021), didua desa tersebut menyala dengan 44 titik api. Perinciannya, tingkat kepercayaan low atau rendah 5, medium 30 dan tinggi atau high 9.
Baca Juga:Positif Terpapar Covid-19, Nia Anggia Adik Julia Perez Sedih
Peningkatan luar biasa terjadi 4 sampai dengan 5 Maret 2021. Di kedua desa tersebut ditemukan 248 titik api dengan tingkat kepercayaan low 7, medium 191 dan high 50 di dua desa tersebut, yakni di Pelkun dan Dedap.
Lonjakan tertinggi terjadi pada tanggal 4 hingga 5 Maret 2021. Di Desa Pelkun, Bantan, Bengkalis dan Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, dijumpai 262 titik api.
"Mulai 1 hingga 6 Maret 2021, di Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, kita sudah melakukan 929 kegiatan pemadaman dari tim yang diterjunkan yakni POLRI, TNI, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat peduli api dan lainnya, hal itu untuk mengepung api agar cepat padam," jelasnya.
Menilik dari data Badan Restorasi Gambut menunjukan tinggi air gambut di wilayah kebakaran dalam status rawan, sehingga kesulitan besar kita adalah mendapatkan air untuk pemadaman. Pembuatan embung dan penambahan mesin pompa beserta slang air terus dilakukan.
"Doakan hari ini kita bisa padamkan," tukasnya.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada