KLB Demokrat di Sumut, Moeldoko Diklaim Bakal Gantikan AHY

"Calon ketua umum kan semua orang sudah tahu pak Moeldoko," tuturnya.

Eko Faizin | Bagaskara Isdiansyah
Jum'at, 05 Maret 2021 | 08:41 WIB
KLB Demokrat di Sumut, Moeldoko Diklaim Bakal Gantikan AHY
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menanggapi sekaligus membantah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Partai Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. [Suara.com/Angga Budhiyanto

SuaraRiau.id - Kisruh di tubuh Partai Demokrat kian hari kian memanas. Baru-baru ini, polemik soal Kongres Luar Biasa (KLB) partai berlambang mercy ini semakin meluas.

Bahkan terkait itu, menurut Andi Arief, puluhan kader Demokrat pada Kamis (4/3/2021) memutuskan untuk menginap dan menjaga rumah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Soal KLB, Eks Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua membenarkan bahwa sejumlah mantan kader Demokrat KLB di sebuah hotel di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB tersebut akan digelar hari ini, Jumat (5/3/2021).

"InshaAllah digelar besok (hari ini). Iya betul (di Deli Serdang)," kata Max Sopacua kepada Suara.com, Kamis (4/3/2021).

Disampaikan Max, ia akan langsung terbang dini hari untuk menghadiri acara KLB tersebut. Nantinya sejumlah nama-nama mentereng bakal hadir seperti Jhoni Allen hingga Marzuki Alie.

"Ya semua lah yang berkepentingan akan datang semua. Termasuk pemilik suara," tuturnya.

Max mengatakan, KLB tersebut digelar nantinya akan diusulkan nama Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Calon ketua umum kan semua orang sudah tahu pak Moeldoko," tuturnya.

Meskipun begitu, Max belum bisa memastikan apalah Moeldoko sudah berada di Deli Serdang, Sumatera Utara atau belum. Pasalnya ia mengaku belum mendapat informasi lebih jauh.

"Saya belum ketemu beliau karena saya masih ini. Ya mungkin beliau punya jalur sendiri. Tidak semuanya kami tau semuanya masing-masing punya bidang sendiri-sendiri gitu," tandasnya.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut meminta polisi untuk membubarkan acara Kongres Luar Biasa (KLB), yang berlangsung di sebuah hotel di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Demokrat Herri Zulkarnain kepada wartawan usai menyampaikan pengaduan acara KLB Ilegal di Sat Intelkam Polrestabes Medan, Kamis (4/3/2021) malam.

"Kami minta kepada Polrestabes Medan karena ini KLB ilegal, dengan keras kami minta supaya dibubarkan besok (Jumat, 5 Maret 2021)," katanya.

Herri mengatakan, KLB diduga ilegal berlangsung mulai tanggal 4 hingga 6 Maret 2021.

"Kita memberikan surat pemberitahuan kepada Polrestabes untuk menolak KLB ilegal Partai Demokrat," ungkapnya.

Disinggung apakah acara itu dihadiri oleh Kepala KSP Moeldoko, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut ini tidak menampiknya.

"Infonya demikian (dihadiri Moeldoko)," bebernya.

Herri mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, Moeldoko datang ke Medan menaiki pesawat pribadi.

"Bahwa hari ini juga kita terima laporan bahwa pejabat negara sudah hadir di Medan menggunakan pesawat pribadi," jelasnya.

Dengan adanya KLB ilegal Partai Demokrat di Sumut, Herry menegaskan pihaknya akan menggelar Apel Siaga, pada Jumat (5/3/2021).

"Besok Partai Demokrat menggelar apel siaga jam 10, kita undang semua 33 Kabupaten/Kota Ketua-ketua DPC maupun pengurus DPD. Apel siaga di Kantor DPD Partai Demokrat Jalan Gatot Subroto," kata Herri.

Sementara itu, menurut Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief gara-gara KLB ini, puluhan kader Demokrat pada Kamis (4/3/2021) menginap dan menjaga rumah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Puluhan kader malam ini minap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan jurus nekad,” jelas Andi Arief dikutip pada Jumat (5/3/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak