- Siswa SD di Pekanbaru meninggal dunia diduga jadi korban bullying.
- Beberapa hari sebelumnya, korban mengalami kekerasan di sekolah.
- Bocah kelas 6 ini disebut ditendang di bagian kepala oleh teman sekelasnya.
SuaraRiau.id - Siswa SD Negeri 108 Tengkerang Labuai, Pekanbaru bernama Muhammad Abdul Rohid meninggal dunia usai diduga menjadi korban bullying atau perundungan di sekolah.
Sebelum meninggal, bocah kelas 6 SD ini beberapa hari mengalami kelumpuhan dan kondisinya memburuk hingga menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (23/11/2025).
Pada Sabtu (22/11/2025), Abdul Rohid dibawa ke Puskesmas, namun fasilitas tersebut tutup. Korban pun akhirnya dirawat seadanya di rumah hingga kondisinya semakin kritis.
Beberapa jam sebelum meninggal, almarhum sempat meminta dimandikan dan tikar digelar, seraya mengatakan bahwa "rumah akan ramai nanti".
Abdul Rohid dikenal sebagai anak baik, rajin salat berjamaah, dan akrab dipanggil "anak masjid" oleh jamaah di lingkungan Perumahan Kesadaran Indah, Blok A-10, tempat ia tinggal.
Kuasa hukum keluarga korban, Suroto, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan polisi yang dibuat terkait kasus meninggalnya Muhammad Abdul Rohid.
"Belum ada laporan polisi. Pagi ini kami akan rapat dulu di SDN 108 bersama dinas, sekolah, dan keluarga korban," katanya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (24/11/2025).
Sementara itu, Polresta Pekanbaru telah mengambil langkah cepat dalam menangani kasus dugaan perundungan yang berujung maut ini.
Dua tim khusus dari Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta tim konseling langsung diterjunkan ke rumah duka untuk melakukan pendalaman awal.
"Saat ini petugas kita dari Penyidik PPA dan Konseling sudah mendatangi rumah duka," ujar Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra.
Namun, Bery menegaskan bahwa belum ada laporan resmi yang masuk, baik di Polsek Bukit Raya maupun di Polresta Pekanbaru, terkait perkara ini.
"Laporan polisi belum ada," tambahnya.
Diketahui, Muhammad Abdul Rohid meninggal dunia setelah beberapa hari mengalami kelumpuhan dan kondisinya memburuk. Diduga kuat dipicu tindak kekerasan di sekolahnya.
Peristiwa kekerasan itu terjadi pada Kamis (13/11/2025), saat korban mengikuti kegiatan belajar kelompok di dalam kelas. Di tengah kegiatan, korban disebut ditendang di bagian kepala oleh teman sekelasnya.
Seorang saksi, Ark, mengaku langsung melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas. Namun laporan itu hanya dibalas dengan jawaban singkat, "Iya, tunggu," tanpa ada tindakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
'Rumah akan Ramai', Ucapan Terakhir Bocah SD Pekanbaru Diduga Korban Bullying
-
5 Parfum Lokal Aroma Tahan Lama, Istimewa untuk Segala Momen Acara
-
4 Mobil Sedan Mewah 100 Jutaan: Fitur Canggih, Kabin Nyaman Berkelas
-
8 Mobil di Bawah 200 Juta yang Worth It Dibeli Akhir 2025, Berikut Ulasannya
-
Transformasi BRI: Dorong Layanan Bullion dan Emas Sebagai Mesin Pertumbuhan Baru