Andil pemerintah dalam mengembangkan potensi Pariwisata lokal ini cukup luar biasa. Dua tahun belakangan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Desa Balai Pungut berkolaborasi menyulap tempat yang dulunya kumuh tak terawat menjadi objek yang menarik.
Di situ juga dibangun halaman luas untuk wahana bermain anak, fasilitas perahu, kapal dayung hingga tugu milik Desa.
Selain hal tersebut, lokasi wisata ini juga terbukti mampu membangkitkan kembali memori tentang perkembangan sejarah migas di Riau.
Seorang wisatawan lokal, Annisa Nabila mengaku takjub dengan objek wisata tersebut. Walaupun sederhana, kata dia, namun lokasi ini mampu membangkitkan nilai sejarah.
"Dulu Atuk saya kerja di perusahaan Migas. Beliau banyak cerita tentang lokasi ini (Balai Pungut) makanya saya tertarik ke sini, melihat langsung monumen yang penuh sejarah ini," kata dia.
Bawa Nama Duri Dikenal Dunia
Dahulu, Duri yang merupakan bagian dari Sumatera Tengah itu namanya kurang tersohor. Namun sejak ditemukannya potensi migas tersebut, Duri menjadi salah satu tempat yang paling fenomenal.
Pengamat Sejarah, Drs Albohari mengungkapkan bahwa di wilayah itu terdapat dua ikon yang menarik dan perlu dilestarikan, yaitu tugu Nederlandsche Petroleum Pacific Maatschappij (NPPM) dan kuburan dengan tulisan Kanji Jepang.
"Tugu NPPM ini untuk mengenang pendaratan pertama yang bersejarah karyawan minyak ke Duri. Pendaratan pertama yang legendaris ini, membuat kota Duri yang tidak dikenal, menjadi kota terkenal di peta nasional, bahkan peta Amerika," kata Albohari.
Menurutnya, orang Amerika semasa itu tidak tahu Riau, atau Pekanbaru, mereka hanya tahu Duri saja. Menurut catatan sejarah, Maskapai minyak NPPM ini melakukan pengeboran pertama di tahun 1935 di Blok Sebanga, yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Desa Balai Pungut, adalah sebuah Desa di waktu kerajaan Siak yang memegang peran penting. Disebut Balai Pungut, karena dikala itu, daerah ini adalah tempat dikumpulkannya/dipungut barang-barang hasil hutan seperti damar, rotan, gaharu, kayu, hewan liar, hasil sungai seperti ikan, dan lain-lain.
Berita Terkait
-
Libur Lebaran? 5 Kolam Renang Terbaik di Karanganyar Ini Wajib Dicoba
-
Ancol Targetkan 660 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran
-
Belasan Ribu Pengunjung Padati Kawasan Monas saat H+2 Lebaran 2025
-
Pemandian Alam Banyu Biru, Spot Terbaik untuk Berenang di Kolam Alami
-
12 Tempat Wisata di Jogja yang Bikin Libur Lebaran Berkesan Termasuk Harga Tiketnya
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Panjang Lebar Penjelasan Ketua DPRD Pekanbaru soal Mobil Alphard untuk Dinas Wali Kota
-
Libur Lebaran, Sekolah TK di Pelalawan Diduga Jadi Tempat Pesta Narkoba
-
Suryani, Kartini Masa Kini yang Sukses Dongkrak Ekonomi Keluarga Lewat KUR BRI
-
Beda Penjelasan 2 Pejabat soal Pemkot Pekanbaru Beli Alphard, Siapa Bisa Dipercaya?
-
Profil Markarius Anwar, Wakil Wali Kota Disorot usai Pemkot Pekanbaru Beli Mobil Dinas Mewah