SuaraRiau.id - Media sosial terutama Facebook dihebohkan dengan sebuah pernyataan kontroversi dokter spesialis kandungan di Kota Pekanbaru, dr SB terkait bolehnya wanita haid menjalankan salat.
Pernyataan tersebut disampaikannya melalui unggahan di media sosial pribadi di Facebook, Kamis (23/6/2022). Tak hanya di Facebook, ia juga membagikan statemennya itu pada akun Instagramnya.
Pada unggahan tersebut, Dokter SB bercerita bahwa belakangan kerap mendapati pasien yang mengeluhkan lamanya durasi haid sehingga tidak bisa menjalankan ibadah salat.
"Spontan saya bertanya 'siapa yang melarang manusia sholat saat haid??' Allah tdk pernah melarang manusia sholat saat haid. Dan, manusia lain tdk berhak melarang perempuan yang haid utk sholat," tulisnya pada unggahan tersebut, dikutip Jumat (24/6/2022)
Dokter SB juga mengutip salah satu ayat dalam Alquran, Surah Al-Baqarah ayat 45.
"Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat. Dan itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk".
Dari potongan ayat tersebut, dirinya berpendapat bahwa tidak ada langan menjalankan salat bagi wanita yang tengah haid.
"Allah tdk mengenal tidur dan tdk mengenal batasan jam praktek. Jadi setiap saat setiap waktu ya silakan kalo mau sholat. Manusia sendiri yang membuat batasan seperti haid tdk boleh sholat. Bahkan ada manusia yang melarang membaca Quran saat haid. Padahal jelas2 Quran pegangan bagi manusia setiap waktu setiap saat termasuk saat haid," terangnya.
Unggahan ini tentunya menuai kontroversi dari warganet. Salah netizen, Anugrah Roby Syahputra mengaku diblokir lantaran memberikan komentar yang mempertanyakan dasar dari pernyataan tersebut.
Hal ini dibagikannya melalui sebuah unggahan di media sosial, Jumat (24/6/2022). Roby mengaku telah menulis sebuah komentar yang mempertanyakan dasar argumen dokter tersebut.
"Saya tanya apa dasar argumen beliau dan kitab rujukannya sekaligus menanyakan beliau apakah mungkin masuk kategori ulama, lulusan pesantren atau studi Islam. Plus dikasih satire apa ratusan ribu ulama yang melarang shalat saat haid itu tidak berpikir dan hanya dia sendiri yang berpikir di dunia ini?" tulisnya.
Komentarnya ini disukai oleh lebih dari 30 orang. Dia juga mengaku beberapa warganet menyetujui pendapatnya melalui kolom komentar. Namun keesokan harinya, Roby mendapati akunnya telah diblokir oleh dr SB.
"Oalah, saya sudah diblokir sama 'orang yang berpikir' ini. Padahal apa susahnya menjawab pertanyaan saya jika dia punya argumen yang kokoh dan benar-benar 'orang yang berpikir'," tulisnya lagi.
Roby menyebut, wajar jika ada yang mengira sang dokter mengalami Dunning Kruger Effect. Bias kognitif dimana seseorang percaya bahwa dirinya lebih pintar dan lebih mampu daripada yang sebenarnya terjadi. Umumnya orang yang memiliki karakter Dunning Kruger Effect ini tidak menyadari kekurangannya dan lupa bahwa sebenarnya ia tidak kompeten di semua bidang.
"Dan benar saja, si Bapak yang selalu pakai slogan dengan tagar #kitapunyaALLAH ini ternyata memang merupakan representasi nyata dari 'Matinya Kepakaran' yang digambarkan Tom Nichols," terangnya.
Roby juga mengutip pendapat sejumlah Ustadz yang menduga bahwa sang dokter memiliki pemahaman inkar sunnah.
"Ustadz Fahmi Hasan Nugroho menduga yang bersangkutan memiliki pemahaman inkar sunnah. Sementara itu, Ustadz Abduh Zulfidar Akaha tak segan menukil hadits tentang ruwaibidhah ketika menyikapi fenomena kengawuran ini," tulisnya.
"Hemat saya, pihak yang punya otoritas perlu meneliti pemahaman yang dianut sang dokter, apakah memang mengikuti aliran keagamaan tertentu atau malah mengidap waham?" imbuhnya.
Unggahan Roby yang telah dibagikan lebih dari 70 kali ini dibanjiri komentar yang juga mempertanyakan pendapat sang dokter. Salah satunya disampaikan Cut Irma Yunita.
"Saya termasuk yg ikuti beliau dan pernah k prakteknya thn 2017. Setuju dgn tulisan itu, mewakili isi hati. Selama ini merasa ini dokter kok jd melenceng gini. Banyak bkin cocoklogi aneh yg bs menggiring followersnya jadi aneh pl. Terbukti dr bbrp komen yg mmbebarkan cocoklogi2 yg sering beliau kaitkan secara aneh pl. Ini berbahaya bagi aqidah umat jika dibiarin," ungkapnya.
"Udah lama follow beliau, padahal program hamil dengan beliau bagus, tapi sejak bahas agama agak aneh," tulis Wiya Yani.
Diketahui, Dokter SB merupakan dokter spesialis kandungan ternama di Pekanbaru.
Dia membuka praktik di rumah sakit swasta di Pekanbaru, selain itu juga membuka praktek sendiri.
Kontributor : Anggun Alifah
Tag
Berita Terkait
-
Duh, Meja-Kursi SLB di Pekanbaru Ditarik Vendor Buntut Tak Dilunasi Dinas Pendidikan
-
Jelang Idul Adha, Berikut 4 Ayat Al-Quran dan Hadist sebagai Perintah Berkurban untuk Umat Islam
-
Dosen IYP Segera Disidang Terkait Kasus Alkes Fiktif RSUD Arifin Achmad Capai Rp 9 M
-
Viral Video Pria Berkebutuhan Khusus Laksanakan Salat di Masjid, Bikin Publik Tertampar
-
Kisruh Demokrat Riau: Gugatan Asri Auzar ke AHY Dikabulkan, Ini Respons Agung Nugroho
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
7 Skincare yang Sering Promo di Alfamart, Cantik Gak Harus Mahal!
-
Rombongan Bus Karyawan Kecelakaan, 8 Orang Dikabarkan Tewas
-
Wow! Cadangan Minyak Baru Ratusan Juta Barel Ditemukan di Riau
-
Cuan 10 Link DANA Kaget Hari Ini, Cek Segera Saldo Bernilai Ratusan Ribu
-
Siapa Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo? Kini Jabat Pangdam XIX/Tuanku Tambusai