SuaraRiau.id - Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Dr Afni Zulkifli hadir dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau COP26 di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya.
KTT COP26 Glasgow merupakan pertemuan terbesar tingkat dunia membahas langkah serius penyelamatan bumi dari dampak perubahan iklim.
KTT COP26 Glasgow berlangsung 1-12 November 2021 dihadiri delegasi lebih dari 120 negara. Mulai dari instrumen pemerintah, swasta, aktivis, akademisi, dan banyak kelompok masyarakat dunia lainnya.
Dalam acara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan menyampaikan national statment pada agenda World Leaders Summit tanggal 1-2 November 2021.
Ia juga turut menyampaikan pernyataan bersama negara-negara kepulauan dan pulau kecil yang tergabung di dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum.
''Keterlibatan langsung dalam COP26 Glasgow tentu akan semakin mendukung keterlibatan FIA Unilak dalam implementasi kebijakan perubahan iklim melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,'' kata Dekan FIA Unilak, Alexander Yandra, Senin (1/11/2021).
FIA Unilak sebelumnya pada 10 Maret 2021 telah menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Perjanjian kerjasama ini disaksikan Menteri LHK Dr Ir Siti Nurbaya Bakar dan Wakil Menteri LHK Dr Alue Dohong di Pekanbaru.
Dengan adanya rintisan PKS antara FIA Unilak dan KLHK, beberapa kegiatan telah terlaksana. Diantaranya seperti penempatan mahasiswa magang di lokasi Proklim, pendampingan pada Kelurahan menuju Proklim, pelaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengangkat tema Proklim, dan menggelar sosialisasi Proklim secara daring dengan menghadirkan peserta dari berbagai lapisan masyarakat.
Aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dapat dilakukan di tingkat tapak seperti kegiatan pengelolaan sampah dan limbah, upaya hemat energi, penghijauan di perkotaan, rehabilitasi gambut dan mangrove, teknologi pertanian dan banyak kegiatan lainnya.
''Semua ini akan semakin kuat dengan adanya penelitian dan pendampingan masyarakat oleh kalangan akademisi. Misalnya untuk memenuhi target terbentuknya 20.000 kampung iklim di 2024, maka peran akademisi sangat penting terutama pada aspek penguatan kelembagaan proklim yang benar-benar dibutuhkan di tingkat tapak,'' jelas Alex.
Sementara itu Afni mengatakan kesempatan hadir pada konferensi internasional COP26 Glasgow ini selain menambah pengetahuan, juga dapat memperluas jaringan mitra dan nantinya dapat dilakukan transfer ilmu pengetahuan.
''Ada berbagai sesi pertemuan, melibatkan berbagai pihak dari berbagai instansi, dalam dan luar negeri. Ini tentu akan menambah wawasan, memperluas jaringan mitra dan semakin memantapkan kerja lapangan membentuk masyarakat berketahanan iklim dengan keterlibatan penting kalangan akademisi,'' kata Afni.
Pada COP26 Delegasi Republik Indonesia (DelRI) akan melakukan dua jalur strategi, yaitu jalur negosiasi (hard diplomacy) dan jalur campaign (soft diplomacy) melalui Paviliun Indonesia yang akan menggelar 75 sesi dengan 422 pembicara, hingga pelaksanaan COP26 tanggal 12 November 2021 mendatang.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengatasi perubahan iklim, dengan mengeluarkan berbagai kebijakan.
Tag
Berita Terkait
-
Pidato Presiden Jokowi di KTT COP26 Disoroti Walhi
-
Walhi Soroti Pidato Jokowi di KTT COP26: Message-nya Sama, Jualan Hutan
-
Unilak Beri Penghargaan Mahasiswa Atlet Peraih Medali PON Papua
-
Dua Mahasiswa Unilak Jadi Atlet PON Papua, Ikut Sumbang Medali untuk Riau
-
Mahasiswa Baru Unilak Bertambah, Kuliah Perdana Terbatas Dibuka Rektor
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Mobil Bekas 70 Jutaan, City Car hingga Pickup untuk Aktivitas Keluarga
-
5 Mobil Bekas yang Nyaman buat Keluarga 2025, Harga Ramah di Kantong
-
5 Mobil Bekas Nyaman untuk Penumpang Anak, Fitur Keamanan Lengkap
-
4 Mobil Suzuki Bekas 50 Jutaan untuk Harian Keluarga: Anti Rewel, Serba Hemat!
-
PSPS Pekanbaru Datangkan 3 Pemain Asing Baru, Ini Sepak Terjangnya