Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 07:55 WIB
Manggala Agni saat memadamkan karhutla 1,5 hektare di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Siak. [Ist]

"Lahan terbakar itu milik masyarakat, tapi kami tidak tahu siapa pemiliknya. Kami hanya memastikan lahan itu padam dan Riau bebas asap," tutur Ihsan.

Upaya dalam pencegahan terus dilakukan untuk menekan terjadinya karhutla. Mulai dari tindakan maupun sosialisasi.

Proses penyadaran di tengah masyarakat tentang bahaya dampak dari kebakaran hutan dan lahan terus disosialisasikan.

"Mulai dari sosialisasi dari rumah-kerumah penduduk, di sekolah, patroli pencegahan, pemasangan papan himbauan, hingga Grounchek terus dilakukan secara intensif dan masif," urai komandan merah itu.

Tidak sampai itu, agar pencegahan karhutla berjalan secara maksimal, Ihsan mengaku terus melakukan koordinasi dengan Instansi terkait.

" Tim juga melakukan pengecekan sumber air dan pengukuran insitas kebakaran dengan uji daun remas," tambah Dia.

Kegiatan itu, kata Ihsan lebih jauh, terus - menerus dilakukan sampai pada musim kemarau berakhir yang diperkirakan pada akhir Oktober 2021.

"Berharap ke depannya kegiatan ini bisa menjadi solusi permanen dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada daerah tersebut yang sebelumnya rawan terjadinya Karhutla," tutur Ihsan.

Berikut wilayah yang menjadi konsentrasi dalam sosialiasi yakni Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sei Apit, Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rangsang dan Desa Bungur Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kontributor : Alfat Handri

Load More