Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?

Pemkab Siak sudah merogoh kocek hampir Rp500 juta dari APBD.

Eko Faizin
Rabu, 19 November 2025 | 18:04 WIB
Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?
Makam Tengku Buwang Asmara, salah satu Raja Siak yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Makam tersebut terletak di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]
Baca 10 detik
  • Tengku Buwang Asmara merupakan raja kedua dari Kerajaan Siak.
  • Buwang Asmara belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2025.
  • Pada 2026, Raja Buwang Asmara akan diajukan lagi menjadi Pahlawan Nasional.

Kerajaan Siak yang berlangsung lebih dari dua Abad (1723-1945) merupakan salah satu kerajaan besar pemegang estafet kemaharajaan Melayu setelah Kerajaan Melaka jatuh ke tangan Portugis (1511) dan dilanjutkan oleh Kerajaan Johor-Riau.

Kerajaan Siak didirikan oleh Raja Kecik gelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746) berpusat di Buantan.

Sepeninggal Raja Kecik, penerusnya adalah Tengku Buwang atau Raja Muhammad atau dikenal juga dengan Sultan Mahmud gelar Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah. Tengku Buwang memimpin dari tahun 1746 hingga 1760.

Sebelum menjadi Sultan Siak, Tengku Buwang Asmara sudah menjalani perang bersama ayahnya Raja Kecik.

Sultan Mahmud juga dikenal berani dan andal serta memiliki taktik dan strategi perang yang sangat jitu, sehingga Kerajaan Siak menang telak dalam Perang Guntung.

Perang Guntung ini berlangsung lebih dari satu kali yang mana pasukan Siak yang mengarungi Sungai Siak untuk sampai ke sana. Dinamakan dengan Perang Guntung (1752-1759).

Untuk diketahui, kenapa dinamai Perang Guntung karena lokasi terjadi perang berada di Pulau Guntung yang sekarang dikenal dengan nama Selat Guntung di Kecamatan Sabah Auh, Kabupaten Siak.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini