Trans7 Dinilai Hina Pesantren, PBNU Tempuh Jalur Hukum: Terang-terangan Melecehkan

Pihaknya menyampaikan keberatan dan protes keras.

Eko Faizin
Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:32 WIB
Trans7 Dinilai Hina Pesantren, PBNU Tempuh Jalur Hukum: Terang-terangan Melecehkan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Baca 10 detik
  • PBNU tempuh jalur hukum terhadap Trans7
  • Hal itu menyusul tayangan Xpose Uncensored
  • Program Trans7 itu dinilai melecehkan pesantren

SuaraRiau.id - Aksi boikot Trans7 menggema di kalangan masyarakat setelah program tayangan Xpose Uncensored dinilai melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh kiai.

Seiring dengan itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut bereaksi. Mereka menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap terhadap Trans7 yang dinilai melecehkan dan tokoh yang dimuliakan kalangan nahdliyin.

"Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini," ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dikutip dari Antara, Selasa (14/10/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menegaskan pihaknya menyampaikan keberatan dan protes keras atas tayangan yang disiarkan pada Senin (13/10/2025) tersebut karena dianggap mencederai prinsip jurnalisme dan berpotensi mengganggu ketenteraman sosial.

"Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama," tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menilai bahwa materi tayangan tersebut bukan hanya menyalahi etika jurnalistik, melainkan juga berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, katanya, PBNU menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation segera mengambil langkah nyata memperbaiki kerusakan sosial yang ditimbulkan.

"Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut," ujarnya.

Gus Yahya mengatakan penyelesaian masalah itu perlu dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak menimbulkan dampak lebih luas terhadap keharmonisan masyarakat.

Diketahui, melalui program Xpose Uncensored, Trans7 menayangkan video yang menampilkan para santri dan jamaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk.

Ada pula potongan video yang memperlihatkan seorang kiai yang sedang turun dari mobil. Narasi suara dari video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai.

Menurut narator, kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri.

Cuplikan tayangan program itu mendapatkan reaksi keras dari beragam pihak. Para netizen lantas menyerukan boikot kepada Trans7. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini