Puluhan Petani Kumpul di Indragiri Hulu, Bikin Pupuk Organik dari Limbah Sawit

"Sekaligus memperbaiki sifat-sifat media tanam, seperti kimia, fisika dan biologi tanahnya," sebut dia.

Eko Faizin
Rabu, 28 Mei 2025 | 17:36 WIB
Puluhan Petani Kumpul di Indragiri Hulu, Bikin Pupuk Organik dari Limbah Sawit
Workshop pembuatan pupuk dari limbah sawit di Indragiri Hulu, Selasa (28/5/2025). [Ist]

Lebih lanjut, dia ingin program serupa bisa dilakukan sebagai dukungan terhadap kemajuan petani kelapa sawit.

"Semoga kegiatan seperti ini selalu diagendakan dan kami sangat terbuka untuk kemajuan petani," ucap Dedi.

Pada sesi terakhir kegiatan tersebut sejumlah petani sawit mengikuti praktik pembuatan pupuk organik dari limbah sawit.

Berdasarkan berbagai sumber, tangkos merupakan limbah padat dari pengolahan sawit biasanya akan dibuang oleh pabrik pengolahan sawit.

Baca Juga:Harga Sawit Riau Nyungsep, Imbas Penjualan CPO Melemah

Tangkos dapat menjadi sumber pupuk organik yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah.

Tangkos tersebut mengandung 15 persen abu, 40 persen selulosa, 21 persen lignin dan 24 persen hemiselulosa, limbah tersebut sarat manfaat jika digunakan dengan tepat.

Pembuatan pupuk organik dari tangkos dapat menghemat biaya perawatan kebun sawit dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia.

Petani yang menggunakan tangkos sebagai pupuk dapat menghemat pupuk sintetis hingga 50% dengan mengolah tangkos menjadi kompos dan pupuk kalium.

Kompos yang merupakan bahan organik yang mengalami proses fermentasi dan penguraian oleh mikroorganisme dapat dioleh dengan cara mencacah tangkos menggunakan mesin pencacah.

Baca Juga:Naik Tinggi, Berikut Daftar Harga Sawit Riau Periode 6-12 November 2024

Kompos yang terbuat dari tangkos bermanfaat memperbaiki struktur tanah agar lebih ringan, membantu melarutkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Kompos tangkos juga mengurangi resiko menjadi pembawa hama tanaman, serta dapat diaplikasikan pada musim apapun karena tidak mudah larut oleh air.

Tentang SAMADE

Sawitku Masa Depanku atau SAMADE merupakan sebuah asosiasi yang berisi para petani sawit dari seluruh Indonesia, berkantor pusat di Pekanbaru, Riau.

SAMADE saat ini sudah memiliki pengurus di sejumlah provinsi kabupaten, termasuk di Sumatera Utara, Riau, Aceh, Jambi, Kalimantan Barat dan daerah lainnya.

SAMADE ingin memperjuangkan nasib mereka sendiri dalam menghadapi tekanan yang keras di industri perkebunan sawit nasional. Asosiasi SAMADE Riau sekarang diketuai oleh Rudi Khairul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini