"Sebagian besar wilayah Riau telah terlayani jaringan internet, namun masih terdapat desa-desa yang belum memiliki akses memadai.
Di sisi lain, wilayah pesisir dan pedalaman di Riau masih mengalami keterbatasan akses internet lantaran belum memadainya infrastruktur digital.
Menurut Ketua Komisi Penyiaran (KPID) Riau ini, pemerintah daerah harus turut serta mendukung baik secara fisik maupun regulasi.
"Pengembangan infrastruktur melalui program pemerintah tingkat desa, kab/kota, provinsi dan kerja sama dengan penyedia layanan internet," tutur Hisyam.
Baca Juga:Agar Bhabinkamtibmas Riau Makin Cakap Digital, Kemenkominfo Gelar Literasi Digital
Perlu diingat, Riau pada 2024 masuk dalam 10 provinsi yang paling banyak menggunakan internet. Daerah berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut berada di posisi ke-sembilan dengan persentase pengguna internet sebanyak 82,49 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau, Mimi Yuliani Nazir mewakili Gubernur Abdul Wahid menilai jika Literasi Digital Milenial sangat bagus karena mengundang orangtua dan generasi milenial.
Mimi menyatakan gerakan literasi digital yang diadakan RTIK Riau membantu masyarakat, terutama generasi muda dalam menggunakan internet.
Diketahui, talkshow Literasi Digital Milenial dihadiri perwakilan Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita, sejumlah jajaran Polda Riau, akademisi, duta putra-putri kampus hingga komunitas.
Hadir juga Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Prof Dr Junaidi PhD, Direktur Politeknik Caltex Riau (PCR) Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid dan Ketua Yayasan PCR Akson Bramantyo.
Baca Juga:Kapolda Riau Buktikan Dukung RTIK, Ribuan Bhabinkamtibmas Ikuti Workshop Literasi Digital
Tentang Relawan TIK