PNM Liga Nusantara sebagai pengganti Liga Tiga
PNM Liga Nusantara 2024/2025 sendiri resmi diperkenalkan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Desember 2024, sebagai kompetisi semi-pro pengganti Liga 3.
Kompetisi dijadwalkan pada 13 Desember 2024 sampai dengan 26 Februari 2025 dengan diikuti 16 tim yang dibagi ke dalam dua grup.
Sesuai namanya, PNM Liga Nusantara 2024/2025 diikuti tim-tim yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Sumatera sampai ke Papua, dan mendapatkan dukungan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Baca Juga:Wujud Asta Cita Pemberdayaan Ekonomi, Wamen UMKM Ajak Nasabah PNM Mekaar Tingkatkan Kualitas Usaha
Dalam acara pengenalan tersebut, Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerja sama ini dan menyatakan optimismenya terhadap kompetisi.
"PT LIB yang menaungi liga sepak bola di Indonesia di bawah PSSI terus menggandeng banyak sponsorship, baik dari swasta dan juga pemerintah. Kali ini LIB menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk Liga Nusantara. Ini angin segar bagi pembangunan sepak bola nasional khususnya level grass root," kata Erick Thohir.
"Liga ini jadi ajang penting melahirkan talenta baru di tanah air. Ini sejalan dari visi PSSI yang ingin membangun liga dari sistem yang fundamental," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi juga menyampaikan sambutan dan rasa syukurnya atas penunjukan ini yang juga menunjukan bentuk dukungan PNM dalam mengembangkan potensi dan keterlibatan generasi muda serta dukungan olahraga.
"Ini merupakan kesempatan berharga untuk kami keluarga besar PNM. Kami bangga bisa jadi feeder untuk pemain timnas dari bawah di PNM Liga Nusantara ini untuk ke Liga 2 lanjut ke Liga 1. Terima kasih untuk PSSI dan PT LIB kami diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi. Ini jadi aktualisasi kami terhadap olahraga yang paling disukai di Indonesia," ujar Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi.
Baca Juga:Kick Off PNM Liga Nusantara Hadir di Solo
"Kami tidak merasa mensponsori, tapi mencoba berkolaborasi. Karena ini lebih seperti tanggung jawab sosial untuk mendukung ekonomi melalui sepak bola. Inline pemberdayaan kegiatan ekonomi dengan keluarga," ia menambahkan.