"Kami juga akan berkomunikasi dengan ahli hukum, ahli linguistik jika bicara soal hate speech sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah kasus tersebut," jelasnya.
Ia mengimbau, agar semua paslon bupati dan wakil bupati Siak yang berkompetisi untuk tidak melakukan kampanye hitam.
"Bersama kita ciptakan Pilkada serentak 2024 yang jujur, adil, dan lancar," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, beredar video terkait dugaan kampanye hitam yang dilakukan mantan anggota DPRD Riau Zulfi Mursal saat melakukan kampanye pasangan Pilkada Siak, Alfedri-Husni.
Baca Juga:Eks Anggota DPRD Riau Bawa-bawa Ayat Alquran saat Kampanye, Singgung Pemimpin Harus Pria
Dalam video itu, pria yang diduga Zulfi menyampaikan soal perempuan yang tidak boleh menjadi pemimpin. Video viral itu sudah ditonton lebih dari 6 ribu dalam kurun waktu sehari.
"Yang harus jadi pemimpin tu siapo? Laki laki apo perempuan?" katanya dalam video, seperti yang dilihat Suara.com, Sabtu (12/10/2024).
Sontak warga yang hadir dalam acara tersebut menjawab: laki-laki.
Kemudian, dalam video itu, Zulfi melanjutkan pernyataannya tentang ayat Alquran surat An-Nisa ayat 34 bahwa laki laki itu pemimpin bagi perempuan.
Kata-kata Zulfi Mursal itu kemudian disambut warga.
Baca Juga:Kapolres Siak dan Kajari Monitoring Percetakan Surat Suara di Bekasi
"Bapak ini memburukkan orang ajo (aja). Jadi cemana Bupati Bengkalis tu, Pak," suara ibu ibu yang berhadir menimpali kata-kata Zulfi. Diketahui, Bupati Bengkalis merupakan sosok perempuan, bahkan saat ini maju Pilkada kembali.